Sabtu, 23/11/2024 14:53 WIB

Facebook Selidiki Bocornya 267 Juta Data Pengguna

Basis data itu tersedia untuk diunduh pekan lalu di sebuah forum peretas online milik kelompok kejahatan, menurut laman web Comparitech.

Facebook Inc

San Francisco, Jurnas.com - Raksasa media sosial Facebook menyelidiki laporan terkait bocornya data pribadi lebih dari 267 juta pengguna, yang berisi nama dan nomor telepon.

Basis data itu tersedia untuk diunduh pekan lalu di sebuah forum peretas online milik kelompok kejahatan, menurut laman web Comparitech.

"Kami sedang menyelidiki masalah ini, tetapi kami yakin ini kemungkinan informasi yang diperoleh sebelum perubahan yang kami buat dalam beberapa tahun terakhir untuk melindungi informasi pengguna," kata juru bicara Facebook kepada AFP sebagaimana dikutip pada Jumat (20/12).

Comparitech mengungkapkan bahwa peneliti keamanan Bob Diachenko melihat database, yang dapat diakses secara terbuka dan berisi nama pengguna, ID pengguna, dan nomor telepon Facebook.

Pengungkapan data yang terbuka muncul ketika jejaring sosial berupaya untuk membangun kembali kepercayaan, dan mengurangi kekhawatiran pengguna atas perlindungan informasi orang.

Regulator AS awal bulan ini mengatakan bahwa konsultan Inggris Cambridge Analytica, menipu pengguna jaringan sosial tentang bagaimana ia mengumpulkan dan menangani informasi pribadi pengguna.

Komisi Perdagangan Federal (FTC) mengatakan penyelidikan yang diluncurkan pada Maret 2018 menyimpulkan bahwa firma konsultasi politik yang sekarang tidak beroperasi "terlibat dalam praktik menipu untuk mengumpulkan informasi pribadi dari puluhan juta pengguna Facebook untuk profil dan penargetan pemilih."

FTC mengatakan perusahaan Inggris, yang bekerja pada kampanye kepresidenan Donald Trump 2016, membuat klaim "salah dan menyesatkan" ketika menawarkan "kuis kepribadian" kepada pengguna Facebook, yang sebelumnya menyatakan tidak akan mengunduh nama atau informasi pribadi yang dapat diidentifikasi.

Kasus ini menciptakan badai api atas perlindungan data ketika diungkapkan bahwa Cambridge Analytica mampu membuat profil psikologis menggunakan data dari jutaan pengguna Facebook.

Investigasi Facebook sendiri menemukan bahwa beberapa data dari 87 juta pengguna di Amerika Serikat dan di tempat lain telah dikompromikan oleh perusahaan, dan mengklaim praktik tersebut melanggar ketentuan layanan jejaring sosial.

Facebook akhirnya harus membayar denda US$5 miliar awal tahun ini dalam penyelesaian dengan regulator, atas kesalahan penanganan data pribadi pengguna.

KEYWORD :

Facebook Pembocoran Data Media Sosial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :