Bendera kebangsaan Iran (Foto: AFP)
Teheran, Jurnas.com - Kejaksaan Iran menolak permintaan pengacara perempuan berkewarganegaraan Iran-Inggris tersangka spionase, agar dibebaskan setelah menjalani setengah dari hukumannya.
Nazanin Zaghari-Ratcliffe, yang bekerja untuk Thomson Reuters Foundation, dijatuhi hukuman lima tahun karena diduga merencanakan "penggulingan lunak" pemerintah Iran, saat bepergian dengan putrinya di Iran pada April 2016.
Hukuman tersebut menuai banyak dikritik, karena keluarga Zaghari Ratclife telah membantah semua tuduhan yang dialamatkan oleh pengadilan Iran.
Laporan IRNA mengutip pengacaranya, Mahmoud Behzadi Rad, mengatakan bahwa ia telah mengajukan permintaan "pembebasan bersyarat", yang dapat diajukan ketika seorang terpidana telah menjalani setengah dari hukumannya.
"Menurut hukum, dia berhak mengajukan pembebasan bersyarat," kata pengacara tersebut dilansir dari Associated Press pada Minggu (22/12).
IRNA tidak menyebut alasan permintaan itu ditolak. Behzadi Rad mengatakan dia telah mengajukan permohonan pembebasan bersyarat untuk kliennya yang lain, aktivis hak asasi manusia terkemuka Iran Narges Mohammadi, yang menjalani hukuman 10 tahun penjara. Namun permintaan itu juga ditolak.
Zaghari-Ratcliffe telah menjalani beberapa evaluasi psikiatris baru-baru ini ketika berada di penjara, tetapi pemerintah Iran tidak memerinci kondisinya atau kondisi kesehatannya.
Di Inggris, suami Zaghari-Ratcliffe, Richard Ratcliffe, telah memimpin kampanye untuk mencoba memenangkan pembebasan istrinya dari penjara. Para pejabat Inggris juga menyerukan pembebasannya.
Zaghari-Ratcliffe melakukan mogok makan 15 hari pada Juni lalu, untuk menarik perhatian atas kesengsaraannya. Pada Juli lalu, ia dipindahkan ke bangsal kesehatan mental rumah sakit Imam Khomeini di bawah kendali Pengawal Revolusi Iran.
KEYWORD :Iran Pelaku Spionase Inggris Nazanin Zaghari-Ratcliffe
