Sabtu, 23/11/2024 11:23 WIB

Sanksi AS Tak Bikin Industri Baja Iran Lumpuh

Produsen Iran sudah memperoleh teknologi canggih untuk membuat elektroda grafit.

Ilustrasi pembuat baja (Foto: IRNA)

Teheran, Jurnas.com - Logam industri Iran, khususnya baja, adalah target terbaru dalam kampanye tekanan maksimum Amerika Serikat (AS), tetapi para pejabat Negeri Para Mullah mengatakan, sektor terus mengalami pertumbuhan.

Awal bulan ini, Departemen Luar Negeri AS mengacam akan menjatuhkan sanksi siapa saja  yang terlibat dalam transfer atau ekspor elektroda grafit dan kokas jarum, yang merupakan bahan penting untuk industri baja ke Iran.

Menteri Perindustrian, Tambang dan Perdagangan Iran, Reza Rahmani mengatakan, produsen Iran sudah memperoleh teknologi canggih untuk membuat elektroda grafit.

"Di bidang baja, kami mengidentifikasi produksi elektroda grafit sebagai chokehold dan memproduksinya di dalam negeri," kata Rahmani pekan lalu seperti dilansir dari PressTV.

Elektroda grafit digunakan untuk melelehkan skrap di tungku busur listrik untuk menghasilkan baja baru. Jarum kokas digunakan sebagai bahan utama untuk elektroda grafit dalam tungku busur listrik.

Iran adalah produsen baja terkemuka di dunia, dengan para pejabat mengatakan ekspor terus berlanjut meskipun ada sanksi AS.

Negara ini berencana meningkatkan produksi baja menjadi 55 juta ton per tahun pada tahun 2025, dimana 20 hingga 25 juta ton akan dialokasikan untuk ekspor.

Wakil Menteri Perindustrian, Tambang dan Perdagangan Iran, Jafar Serqini mengatakan, Iran saat ini memiliki 35 juta ton kapasitas produksi baja.

Ekspor baja akan melebihi 11 juta ton tahun ini, naik 30 persen dari 8,5 juta ton tahun lalu, kantor berita Tasnim mengutipnya. "Ini menunjukkan bahwa industri baja Iran bergerak maju dengan cepat," katanya.

Menurut Serqini, beberapa unit baja dengan kapasitas keseluruhan 10 juta ton saat ini sedang dibangun dengan kemajuan fisik di atas 50 persen, sementara 10 juta ton kapasitas lainnya telah ditetapkan untuk didirikan.

"Semua upaya ini bertujuan untuk mencapai target 55 juta ton baja dalam rencana visi 20 tahun," katanya.

Menurut Serqini, selama tiga hingga empat tahun terakhir, pertumbuhan produksi baja di Iran selalu lebih tinggi daripada rata-rata global.

Kepala holding terbesar Iran di sektor logam yang dikenal sebagai IMIDRO Khodadad Gharibpour mengatakan, output baja di Iran diperkirakan akan mencapai 28 juta ton tahun ini pada Maret.

Sektor ini menghadapi tantangan sanksi AS yang paling intensif pada Mei ketika Presiden AS, Donald Trump menargetkan pendapatan ekspor Republik Islam dari logam industri.

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Logam Industri Iran Sektor Baja




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :