Potret Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazziz dan putra Mohammed bin Salman (Foto: Fayez Nuredine/AFP/Getty Images)
Jakarta, Jurnas.com - Sebuah laporan akademik yang ditugaskan Parlemen Eropa menunjukkan, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi menggunakan pengucilan sosial di Balkan dan di Eropa tenggara untuk menyebarkan paham ekstremis.
Ringkasan laporan yang diterbitkan akhir November menunjukkan, radikalisasi masyarakat di negara-negara seperti Bosnia, Herzegovina, Makedonia dan Bulgaria, di antara negara-negara lain di Balkan, sudah menjadi tren yang berkembang karena investasi yang disponsori negara dari negara-negara seperti Arab Saudi dan UEA.
Laporan itu mengatakan, ideologi Salafi yang disebarkan UEA dan Arab Saudi berhasil menembus ke dalam kelompok yang telah ditinggalkan secara sosial, politik dan ekonomi.
"Radikalisasi Salafi biasanya dimulai dengan mengkonsolidasikan narasi tentang korban, menawarkan jalan penebusan dan swadaya ," kata laporan yang disusun oleh Taktik, sebuah lembaga besar yang menangani masalah kontraterorisme di Eropa.
Laporan itu mengatakan pengucilan sosial yang dirasakan di antara masyarakat di Balkan telah membuka jalan bagi penyebaran ekstremisme melalui keuangan yang ditawarkan oleh beberapa negara Arab.
"Ada bukti kuat yang menunjukkan hubungan langsung antara radikalisasi dan pengucilan sosial. Membangun narasi yang lebih luas tentang pengabaian dan korupsi pemerintah, wacana radikal terus mempertanyakan legitimasi negara dan aturan hukum," katanya.
Laporan itu juga menyoroti peran radikalisasi yang didukung UEA dan Arab Saudi dalam perekrutan teroris di Balkan untuk pertempuran di Timur Tengah selama beberapa tahun terakhir.
"Selama puncak konflik Suriah, pejuang Salafi dari Eropa Barat, Balkan, dan bekas CIS direkrut untuk bertarung di jajaran Jabhat Al Nusra," kata laporan itu, yang merujuk pada teroris dari wilayah Eurasia yang bergabung dengan rekan-rekan sejawa. dari Balkan untuk bertarung di sepanjang barisan salah satu kelompok paling terkenal di Suriah.
Ringkasan menyimpulkan bahwa negara-negara kaya Arab seperti Arab Saudi, Bahrain dan UEA menjadi kontributor utama bagi bank dan lembaga keuangan di Balkan sejak krisis ekonomi besar melanda banyak bagian Eropa pada tahun 2008.
Dikatakan bahwa negara-negara tersebut menggunakan peluang yang diciptakan oleh krisis untuk secara langsung berinvestasi dalam kampanye politik di wilayah tersebut untuk melatih generasi baru teroris.
KEYWORD :Arab Saudi Uni Emirat Arab Ide Ekstremis