Presiden Irak Barham Salih (foto: CGTN)
Baghdad, Jurnas.com - Presiden Irak Barham Salih menolak untuk melantik perdana menteri yang diusung oleh blok parlemen dan didukung Iran, Asaas al-Eidani.
Ketimbang melantik Gubernur Basra tersebut, dikutip dari Reuters pada Kamis (26/12), Salih lebih memilih mengundurkan diri. Pasalnya, al-Eidani sudah pasti akan ditolak oleh pengunjuk rasa.
Salih mengatakan dalam sebuah pernyataan, karena konstitusi tidak memberinya hak untuk menolak melantik perdana menteri, ia siap untuk mengajukan pengunduran dirinya ke parlemen.
Presiden Irak Kutuk Serangan AS di Pangkalan PMU
Seperti diketahui, protes massa telah mencengkram Irak sejak 1 Oktober 2019 lalu. Para pengunjuk rasa, yang mayoritas masih muda, menuntut perombakan sistem politik.
Sistem di Irak, dikatakan sangat korup dan membuat sebagian besar rakyat Irak dalam kemiskinan. Lebih dari 450 orang telah terbunuh akibat protes ini.
KEYWORD :Barham Salih Presiden Irak Asaas al-Eidani