Ilustrasi Proyek LRT
Jakarta, Jurnas.com - Proyek Light Rapid Transportation atau Lintas Raya Terpadu (LRT) dituding jadi salah satu penyebab tersumbarnya saluran air penghubung di Jakarta hingga mengakibatkan banjir.
"Semuanya sih, sekarang wali kota semuanya diundang. Kemudian pihak swasta. Ada LRT ada MRT. Nanti semuanya mau dibicarakan begitu. Kan banyak juga. Misal LRT, saluran kita kan yang terputus karena tiang mereka," ujar Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini Jusuf, di Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Asisten Sekda bidang Pembangunan telah menginstruksikan agar para kontraktor itu ikut bertanggungjawab membersihkan saluran air seperti sediakala. Meski demikian, pihaknya mengaku siap siaga saat menghadapi banjir tahun ini.
"Ya sudah kita tetap siap. Yang jelas semua satgas dan pelengkapan, sampai saat ini masih terus nguras-nguras. Mereka lebih intensifkan, petugas-petugas kita di lapangan," katanya.
Dia memastikan, saluran air yang terkena imbas proyek LRT tidak terlalu banyak. Salah satunya ada di kawasan Sudirman yang menjadi penyebab banjir pada Selasa, pekan lalu.
Dia berharap, pihak kontraktor pun ikut berkolaborasi dengan menyiagakan petugasnya saat musim hujan seperti sekarang ini.
"Tali airnya sudah lebar menjadi dua. Sekarang kan aliran airnya tidak antre lagi. Pelebarannya sekitar 60 cm deh. Tadinya cuma 20-an cm. Di Senayan ada 19 titik. Di tempat lain masing-masing wilayah juga ada. Cuma nggak semuanya karena mulut air. Ada juga penyebab lain," jelasnya.
Awal Pekan, IHSG Berakhir Menguat 34 Poin
Selain itu, ungkapnya, penyebab tersumbatnya saluran air adalah proyek penataan pedestrian. Bahkan, katanya, penataan pedestrian itu tidak dilengkapi dengan tali air, sehingga air hujan banyak tergenang di jalan raya.
"Karena mungkin ada yang mulut airnya tidak ada, ya itu kita bikin baru. Sekarang juga harus siap. Mau Januari mau Februari harus siap. Karena alam tidak bisa prediksi. Kita harapkan semoga tidak ada lagi genangan. Ada juga makin cepat begitu," jelasnya.
Pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak siap menghadapi banjir. Hal ini dibuktikan dengan adanya banjir pekan lalu. Menurutnya, aparat pemerintah tidak banyak melakukan antisipasi banjir di Jakarta.
"Program penataan bantaran kali masih terhenti akibat ketidaksepakatan atau perbedaan konsep penanganan normalisasi dan naturalisasi," katanya.
KEYWORD :Proyek LRT Pedestrian Jakarta Banjir