Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menunjukkan dokumen selama konferensi pers di Istana Malacanang di Manila pada 19 November 2019. (Foto: AFP)
Manila, Jurnas.com - Pemerintah Filipina melarang masuknya dua anggota parlemen Amerika Serikat (AS) karena mendukung seorang senator oposisi Filipina, yang ditahan atas tuduhan terkait narkoba dua tahun lalu.
Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan Biro Imigrasi untuk menolak masuknya senator AS, Richard Durbin dan Patrick Leahy, menurut juru bicaranya, Salvador Panelo.
Ia membuat keputusan setelah Kongres AS menyetujui anggaran 2020 yang berisi ketentuan terhadap siapa pun yang terlibat dalam penahanan senator oposisi Leila de Lima.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Panelo mengatakan, Duterte juga akan memberlakukan persyaratan bagi warga negara AS untuk mendapatkan visa jika ada pejabat Filipina yang ditolak masuk ke Washington atas keterlibatan mereka dalam penahanan de Lima.
Duterte disebut menggambarkan kedua senator Paman Sam itu sebagai legislator AS yang paling angkuh, kurang informasi dan mudah tertipu.
"Kami tidak akan duduk diam jika mereka terus mengganggu proses kami sebagai negara berdaulat. Kasus Senator de Lima bukan tentang penganiayaan tetapi penuntutan," katanya.
AS sudah lama menjadi pemasok utama peralatan militer Filipina. Namun Duterte, membatalkan kesepakatan membeli senapan serbu dari Washington tiga tahun lalu.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Pembatana itu tak lama setelah beberapa anggota parlemen mengeluarkan berkampanye untuk memblokir senjata ke Filipina, dengan alasan melanggar hak asasi manusia di Negeri Lumbung Padi itu.
Sekadar diketahui, Filipina, di bawah kepemimpinan Presiden Duterte, lebih menjalin menjalin hubungan perdagangan dan pertahanan yang lebih dekat dengan Rusia dan China dibandingkan dengan AS.
KEYWORD :Amerika Serikat Rodrigo Duterte Richard Durbin Patrick Leahy