Seorang pengungsi Suriah memindahkan puing-puing ketika ia membongkar tempat perlindungannya untuk memenuhi peraturan di kota perbatasan Libanon, Arsal, Lebanon. Reuters
Jakarta, Jurnas.com - Lembaga Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan, lebih dari 235.000 pengungsi telah melarikan diri dari wilayah Idlib Suriah dalam dua minggu terakhir di tengah serangan Rusia terhadap kubu pemberontak terakhir Suriah.
Sejak 16 Desember, pemboman udara atas kota Ma`arrat An-Nu`man dan Saraqab di provinsi Idlib, serta kota-kota dan desa-desa terdekat, mendorong perpindahan massal ke utara.
Dilansir UPI, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan Ma`arrat An-Nu`man dan daerah sekitarnya dibiarkan "hampir kosong."
Meskipun ada gencatan senjata Agustus, pasukan militer pemerintah yang didukung Rusia membuka serangan darat bulan ini terhadap pasukan oposisi di Idlib selatan - daerah yang didominasi oleh Hayat Tahrir al-Sham, mantan afiliasi Al-Quida di Suriah.
Penilaian PBB mengatakan kota-kota dan desa-desa telah dikuasai pasukan pemerintah, dan bentrokan telah menewaskan ribuan di kedua sisi.
"Orang-orang dari Saraqab dan pedesaan timurnya sekarang melarikan diri untuk mengantisipasi pertempuran yang secara langsung mempengaruhi komunitas mereka selanjutnya," tambahnya.
Kantor berita yang dikelola pemerintah Damaskus melaporkan "masuk ke lebih dari 40 kota dan desa di pedesaan tenggara Idlib" oleh tentara Suriah setelah menghilangkan sejumlah "organisasi teroris."
Sehari sebelumnya, Kelompok Koordinasi Respons Suriah mengeluarkan laporan serupa , mengatakan 216.600 orang telah terlantar sejak November ketika Presiden Suriah Bashar al-Assad melanjutkan kampanye militer untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayah tersebut.
Presiden AS Donald Trump memperingatkan sekutu pemerintah Suriah agar tidak menargetkan warga sipil.
"Rusia, Suriah, dan Iran membunuh, atau dalam perjalanan mereka untuk membunuh, ribuan warga sipil tak berdosa di Provinsi Idlib," katanya di Twitter, Kamis.
"Jangan lakukan itu! Turki sedang bekerja keras untuk menghentikan pembantaian ini."
KEYWORD :Pengungsi Suriah Laporan PBB Serangan Teroris