Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Seyyed Abbas Mousavi (Foto: Presstv)
Teheran, Jurna.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Seyyed Abbas Mousavi menepis klaim Amerika Serikat (AS) yang menyebut Republik Islam mendalangi protes anti-AS di Irak.
Sebelumnya, AS tanpa alasan mengaitkan Iran dengan kejadian baru-baru ini di Irak setelah invasi militer Washington ke negara Arab serta campur tangannya urusan dalam negeri Irak.
Pasukan AS melakukan serangan drone di sejumlah pangkalan untuk Kata`ib Hezbollah, yang merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU) di provinsi Anbar barat yang menewaskan sedikitnya 25 oran dan melukai 51 lainnya.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Serangan AS itu memicu demonstrasi besar-besaran di Irak. Pengunjuk rasa menyerbu Kedutaan Besar AS di Baghdad dan mengambil alih gedung itu setelah personil diplomatik AS terpaksa dievakuasi.
"Kekejaman pejabat AS yang mencengangkan sedemikian rupa. Setelah pembantaian 25 orang dan melukai sejumlah besar warga Irak, melanggar integritas teritorial Irak dan kedaulatan nasional, kini mereka menghubungkan protes Irak yang menentang tindakan brutal itu kepada Iran," kata Mousavi.
Mousavi menyebut tindakan AS itu penghinaan terhadap rakyat Irak dan Baghdad tidak akan tetap diam atas pertumpahan darah yang terjadi di wilayahnya.
"Di pihak lain Amerika, mengabaikan seruan Irak untuk kemerdekaan dan di sisi lain, melupakan peran mereka dalam mendukung mantan diktator Saddam Hussein dan kemunculan kelompok teroris Daesh," katanya.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Mousavi juga memperingatkan para pejabat AS terhadap segala reaksi yang tidak direncanakan dan meminta Gedung Putih untuk memikirkan kembali tentang kebijakannya yang merusak di kawasan itu.
Menanggapi kejadian baru-baru ini di Irak, Presiden AS, Donald Trump mengatakan, Iran akan disalahkan dan juga dianggap bertanggung jawab penuh. "Iran membunuh seorang kontraktor Amerika, melukai banyak orang," tulis Trump.
"Kami sangat merespons, dan akan selalu. Sekarang Iran sedang mengatur serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Irak," sambungnya.
Paman Sam mengklaim korban berjatuhan itu akibat serangan roket Iran yang menargetkan pangkalan militer AS yang terletak di dekat kota Kirkuk di Irak pada Jumat (27/12).
Menanggapi insiden itu, militer AS melancarkan serangan udara mematikan ke PMU Irak, yang diklaim Washington dan sekutunya adalah sekutu Republik Islam.
KEYWORD :Abbas Mousavi Serangan Drone Amerika Serikat