Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (Foto: AFP)
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, tidak penduli tentang persidangan di Senat AS setelah pemakzulannya oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Justru, ia mengaku senang disidang.
"Aku tidak peduli. Itu tidak masalah. Sejauh yang saya khawatirkan, saya sangat senang dengan persidangan karena kami tidak melakukan kesalahan,", kata Trump kepada wartawan di Mar-a-Lago, Florida, Rabu (1/1).
Presiden dari partai Republik itu menganggap pemalsuan DPR yang dipimpin Demokrat hanya sebagai tipuan. Karena itu, ia dan sekutunya dari Partai Republik menyerang upaya pemakzulan sebagai tidak sah.
Trump pada 19 Desember menjadi presiden AS ketiga yang dimakzulkan ketika DPR memilih untuk menuduhnya menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi Kongres.
Dalam artikel impeachment, Demokrat menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaannya sebagai presiden dengan menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk membantunya memenangkan pemilihan ulang.
Di jantung kasus impeachment adalah kesaksian para pejabat saat ini dan mantan pejabat yang menuduh Trump menekan Ukraina untuk mengumumkan penyelidikan korupsi terhadap mantan Wakil Presiden Joe Biden, pesaing utamanya dari Partai Demokrat pada tahun 2020.
Demokrat juga menuduh Trump menghalangi Kongres dengan mencegah anggota pemerintahannya bekerja sama dengan penyelidikan pemakzulan, yang bertentangan dengan Konstitusi AS.
Anggota parlemen Republik mengkritik penyelidikan pemakzulan DPR sebagai latihan politik berdasarkan desas-desus. Mereka mengatakan saksi seperti mantan Duta Besar AS untuk Ukraina Marie Yovanovitch, yang memberikan kesaksian di dengar pendapat House, tidak pernah berbicara langsung dengan Trump dan karena itu kurang kredibilitas.
KEYWORD :Amerika Serikat Donald Trump Pemakzulan Trump