Baghdad, Jurnas.com - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Baghdad menangguhkan pelayanan konsulernya, sehari setelah ribuan demonstran Irak berkumpul di sana untuk mengutuk agresi militer Washington yang menargetkan Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU).
"Karena serangan milisi di kompleks Kedutaan Besar AS, semua pelayanan konsuler ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Semua janji di masa depan dibatalkan. Warga AS disarankan untuk tidak mendekati kedutaan," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Ini terjadi setelah Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengumumkan pada hari Selasa bahwa negara itu akan mengirim sekitar 750 tentara ke Timur Tengah sebagai tanggapan langsung terhadap peristiwa di Irak.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Ribuan pengunjuk rasa berhasil mencapai misi diplomatik AS yang berlokasi di Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat pada Selasa 31 Desember 2019, meneriakkan "Kematian bagi Amerika" dan membakar bendera AS.
Para demonstran juga mengangkat tanda-tanda yang menyerukan agar misi AS ditutup dan bagi parlemen untuk memerintahkan pasukan AS untuk meninggalkan Irak.
Pasukan AS yang dikerahkan di sekitar kompleks menembakkan gas air mata, flash bangs, dan granat kejut untuk membubarkan kerumunan, namun, para demonstran Irak membobol tembok luar kompleks keamanan tinggi itu, melemparkan batu bata ke kamera pengintai di sekitar gedung.
Insiden itu terjadi hanya sehari setelah pasukan AS melakukan serangan udara di sejumlah pangkalan Kata`ib Hezbollah di provinsi barat Anbar.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Agresi udara menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai 51 lainnya, menurut angka terbaru yang dikeluarkan pada hari Senin oleh PMU, yang umumnya dikenal dengan nama Arabnya Hashd al-Sha`abi.
Pasukan Hizbullah Kata’ib yang ditargetkan adalah milik Brigade 45 dan 46 dari PMU.
KEYWORD :Amerika Serikat Demonstran Irak Kedutaan AS