Pada 21 Januari 2009, Senator Hillary Clinton, DN.Y., memenangkan konfirmasi Senat yang hampir bulat sebagai menteri luar negeri AS. Dia mengambil sumpah jabatan hari itu juga. File Foto oleh Matthew Cavanaugh / UPI
Jakarta, Jurnas.com - Queen`s University Belfast di Irlandia Utara mengumumkan Kamis bahwa mantan kandidat presiden AS Hillary Clinton telah menjadi kanselir ke-11 dan wanita yang pertama.
"Clinton secara efektif mengambil peran pada Hari Tahun Baru," bunyi pernyataan universitas dilansir UPI, Jumat (03/01).
Posisi lima tahun termasuk peran seremonial sebagai ketua sidang tingkat, peran duta besar untuk universitas di luar negeri dan peran penasihat untuk wakil kanselir Profesor Ian Greer dan manajemen senior.
Ini bukan posisi yang digaji, Queen`s University Belfast mengatakan kepada FOX Business.
Dia menggantikan Dr. Tom Moran , seorang pengusaha Irlandia-Amerika yang meninggal tahun lalu pada usia 65 tahun.
Calon presiden perempuan pertama dari Partai Demokrat yang kalah dalam pemilihan Donald Trump tahun 2016 menerima gelar doktor kehormatan dari Queen`s pada bulan Oktober, tetapi ikatannya dengan Irlandia Utara merentang kembali selama tiga dekade.
Suaminya, Bill Clinton, adalah presiden AS pertama yang mengunjungi Irlandia Utara pada November 1995, dan sebagai ibu negara, ia pertama kali mengunjungi daerah itu bersamanya.
Selama kunjungan mereka, mereka bertemu dengan perwakilan masyarakat dan menyalakan lampu Natal di ibukota negara itu, Belfast. Sejak itu, dia telah mengunjungi negara itu secara teratur.
"Merupakan kehormatan besar untuk menjadi Kanselir Universitas Queen, tempat yang saya sukai dan telah menumbuhkan hubungan yang kuat selama bertahun-tahun," kata Clinton dalam sebuah pernyataan.
"Universitas membuat gelombang internasional untuk penelitian dan dampaknya dan saya bangga menjadi duta besar dan membantu menumbuhkan reputasinya untuk keunggulan."
Clinton adalah "seorang pelayan publik yang diakui secara internasional dengan hampir lima dekade dalam pelayanan publik sebagai advokat, pengacara, ibu negara, senator dan sekretaris negara," kata pengumuman universitas.
Dia pertama kali ditunjuk sebagai menteri luar negeri AS oleh Presiden Barack Obama pada tahun 2009, dan menjabat selama empat tahun. Dalam posisi itu, "ia fokus pada pembangunan ekonomi untuk mendukung munculnya Irlandia Utara yang kuat dan kompetitif," kata pengumuman universitas.
Sementara dia menjadi ibu negara, dia "membuat kontribusi yang cukup besar bagi Proses Perdamaian Irlandia Utara," tambah pengumuman itu.
"Saya senang Queen`s telah memilih Hillary Clinton sebagai kanselir barunya," kata Stephen Prenter, ketua senat Queen`s University Belfast, badan pengelola universitas.
"Sekretaris Clinton telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi Irlandia Utara, dan sebagai pemimpin yang diakui secara internasional akan menjadi pembela yang luar biasa bagi Queen`s dan menjadi panutan inspirasional bagi komunitas Ratu."
KEYWORD :Hillary Clinton Universitas belfast