Sabtu, 23/11/2024 12:19 WIB

Serangan Udara Tewaskan 30 Orang di Ibu Kota Libya

Jumlah korban tewas akibat serangan udara yang menyasar akademi militer di ibukota Libya pada Minggu (5/1), naik menjadi 30 orang

Pasukan Libya

Tripoli, Jurnas.com - Jumlah korban tewas akibat serangan udara yang menyasar akademi militer di ibukota Libya pada Minggu (5/1), naik menjadi 30 orang. Menurut otoritas kesehatan, sebagian besar korban ialah pelajar.

Tripoli telah menjadi tempat pertempuran sejak April, antara Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin oleh Jenderal Khalifa Hifter, dan sejumlah milisi yang bersekutu dengan pemerintah dengan dukungan Amerika Serikat (AS).

Serangan udara itu berlangsung pada Sabtu (4/1) malam di daerah Hadaba, tepat di sebelah selatan pusat kota tempat pertempuran telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Layanan ambulans di Tripoli mengatakan, serangan udara itu juga melukai setidaknya 33 orang lainnya. Tampak dalam unggahan layanan media, terdapat gambar mayat dan orang terluka dirawat di rumah sakit.

Pemerintah yang berbasis di Tripoli menyalahkan serangan udara didalangi Tentara Nasional Libya. Seorang juru bicara LNA tidak menanggapi panggilan telepon yang meminta komentar dikutip dari Associated Press.

Agresi LNA di Tripoli meningkat dalam beberapa pekan terakhir, setelah Hifter menyatakan pertempuran "final" dan menentukan untuk ibukota.

Hal itu merespon perjanjian militer dan maritim yang ditandatangani Tripoli dengan sekutu Turki, yang menyerukan pengerahan pasukan Turki ke Libya.

Pertempuran itu mengancam akan menjerumuskan Libya ke dalam kekerasan dan kekacauan, yang menyaingi konflik penggulingan Moammar Gadhafi pada 2011 silam.

Prancis, Rusia, Yordania, Uni Emirat Arab, dan negara-negara Arab utama lainnya mendukung Hifter dan sekutunya di timur. Sementara pemerintah yang berbasis di Tripoli didukung oleh Qatar, Italia dan Turki.

KEYWORD :

Tripoli Libya Serangan Udara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :