Menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif
Jakarta, Jurnas.com - Amerika Serikat telah menolak visa untuk Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif yang akan mengizinkannya menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York pada Kamis (09/01) nanti.
Dilansir Watoday, pernyataan itu berasal seorang pejabat AS, berbicara secara anonim, muncul ketika ketegangan meningkat antara kedua negara setelah AS membunuh komandan militer paling terkenal Iran, Qassem Soleimani, di Baghdad pada Jumat lalu.
Di bawah "perjanjian markas" PBB tahun 1947, Amerika Serikat diharuskan untuk mengizinkan akses ke PBB untuk diplomat asing tetapi Washington mengatakan mereka dapat menolak visa karena alasan "keamanan, terorisme dan kebijakan luar negeri".
Menlu Iran Kunjungi Jepang, Perdana sejak 2019
Zarif ingin menghadiri pertemuan Dewan Keamanan pada Kamis dengan topik menegakkan Piagam PBB. Perjalanannya telah direncanakan sebelum pergolakan terbaru antara Washington dan Teheran.
Forum itu akan memberi Zarif sorotan global untuk mengkritik AS karena membunuh Soleimani.
Utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, menggambarkan pembunuhan itu sebagai "contoh nyata terorisme Negara dan, sebagai tindakan kriminal, merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional, termasuk, khususnya. Piagam Persatuan negara-negara."
Zarif melakukan perjalanan ke New York pada bulan September untuk pertemuan tahunan para pemimpin dunia di Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah AS memberikan sanksi kepadanya karena menerapkan "agenda sembrono Pemimpin Tertinggi Iran".
Sanksi itu memblokir properti atau kepentingan yang dimiliki Zarif di AS, tetapi dia mengatakan dia tidak memilikinya. Zarif juga menghadiri pertemuan PBB pada bulan April dan Juli.
Selama yang terakhir, Washington memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat pada dirinya dan diplomat di misi Iran ke PBB, membatasi mereka ke bagian kecil dari Kota New York.
KEYWORD :Menlu Iran Sanksi AS Pertemuan PBB