Sabtu, 23/11/2024 14:44 WIB

Iran Mulai Gempur Pangkalan Udara AS di Irak

Puluhan rudal permukaan ke permukaan ditembakkan di pangkalan udara strategis AS. Serangan itu kemudian dikonfirmasi oleh para pejabat Washington.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran menembakkan rudal selama latihan militer di luar kota Qom. (Foto: AFP)

Teheran, Jurnas.com - Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Iran mulai menyerang pangkalan udara Amerika Serikat (AS), Ain al-Assad di provinsi Anbar di Irak barat sebagai pembalasan atas kematian Letnan Jenderal Qassem Soleimani.

Puluhan rudal permukaan ke permukaan ditembakkan ke pangkalan udara strategis AS di kota itu pada Rabu (8/1) pagi. Serangan tersebut kemudian dikonfirmasi para pejabat Washington.

IRGC menyerukan AS menarik semua pasukannya dari negara Arab itu, dengan menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membedakan antara AS dan Israel dalam balas dendam terhadap pembunuhan pahlawan nasional Iran.

"Kami memperingatkan sekutu-sekutu AS yang menyediakan pangkalan bagi pasukan teroris (Amerika) bahwa negara mana pun yang menjadi asal serangan serang dan agresif dalam bentuk apa pun terhadap Republik Islam Iran akan menjadi sasaran," kata IRGC.

Serangan IRGC itu tidak mengejutkan karena Iran sudah berjanji akan merespons dengan keras serangan teror AS di ibukota Irak, Baghdad.

Sirene dilaporkan terdengar dan helikopter AS terbang di atas pangkalan udara dan peringatan total diaktifkan. Presiden AS, Donald Trump sedang diberi pengarahan tentang serangan balasan tersebuty.

"Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi pengarahan dan memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," kata juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan.

Pentagon mengklaim akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan militer AS di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu.

"Kami sedang mengerjakan penilaian kerusakan pertempuran awal," kata jurubicara Pentagon Jonathan Hoffman dalam pernyataannya, seraya menambahkan, pangkalan yang ditargetkan berada di pangkalan udara al-Assad dan satu lagi di Erbil, ibukota wilayah semi-otonomi Kurdistan di Irak.

"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di al-Assad dan Irbil," kata Pentagon.

"Sekitar pukul 5.30 sore (2230 GMT) pada 7 Januari, Iran meluncurkan lebih dari selusin rudal balistik melawan militer AS dan pasukan koalisi di Irak," kata Asisten Sekretaris Pertahanan untuk Urusan Publik Jonathan Hoffman.

"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Assad dan Irbil," sambungnya.

Menyusul sarangan itu, harga minyak naik lebih dari 4,5 persen pada satu titik. Benchmark WTI melonjak sebanyak 4,53 persen menjadi USD65,54 per barel sebelum akhirnya turun.

Pasar saham global juga anjlok karena investor takut meningkatnya ketegangan. Indeks acuan Nikkei 225 turun 1,57 persen atau 370,40 poin menjadi 23.205,32 pada awal perdagangan, sementara indeks Topix yang lebih luas turun 1,35 persen atau 23,32 poin pada 1.701,73.

Saham Wall Street kehilangan lebih banyak kekuatan. Dow Jones Industrial Average kehilangan 0,4% untuk menutup sesi di 28.583,68. S&P 500 yang berbasis luas merosot 0,3% menjadi berakhir pada 3.237,18 tetapi Indeks Nasdaq Composite yang kaya teknologi merosot hanya sebagian kecil menjadi 9.068,58.

KEYWORD :

Agresi Amerika Serikat Donald Trump Qassem Soleimani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :