Ilustrasi bendera anggota NATO (foto: google)
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta kelompok NATO untuk meningkatkan keterlibatannya di Timur Tengah.
Dilansir dari Associated Press, ini merupakan permintaan tak terduga dari Trump, yang dulunya sempat mempertanyakan relevansi aliansi trans-Atlantik tersebut.
Trump tidak merinci keterlibatan seperti apa yang dia inginkan dari NATO yang terdiri dari 29 negara anggota. Namun bulan lalu, dia meminta NATO memerangi sisa-sisa kelompok ISIS, termasuk memulangkan pejuang asing ke negara masing-masing.
"Hari ini, saya akan meminta NATO untuk menjadi jauh lebih terlibat dalam proses Timur Tengah," kata Trump dalam komentar publik pertamanya tentang serangan rudal Iran, yang menargetkan pangkalan udara di Irak pada Kamis (9/1) dini hari.
Trump jugab berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg melalui telepon pada Rabu (Kamis waktu setempat) tentang situasi tersebut.
"Mereka sepakat bahwa NATO dapat berkontribusi lebih banyak pada stabilitas regional dan perang melawan terorisme internasional," kata NATO dalam sebuah pernyataan.
Diketahui, ketika ketegangan antara AS dan Iran meningkat dalam beberapa hari terakhir, NATO dan beberapa negara Eropa yang merupakan bagian dari koalisi, memindahkan pasukan keluar dari Irak.
"Tantangan yang dihadapi presiden dalam membuat sekutu NATO lebih terlibat adalah bahwa tanpa perlindungan pasukan AS sekutu kita tidak dapat mempertahankan diri di Irak," kata Heather Conley, direktur program Eropa di Pusat Studi Strategis dan Internasional.
"Saya tidak yakin apakah presiden yang mengatakan melibatkan NATO lebih dari itu hanyalah kata sandi untuk membuat aliansi menunjukkan lebih banyak dukungan bagi kita dalam hal Iran," tambah dia.
Di masa lalu, Trump sering mengkritik NATO sebagai aliansi usang, dan mendorong negara peserta untuk meningkatkan pengeluaran militer mereka.
KEYWORD :Amerika Serikat Donald Trump NATO Timur Tengah