Mentan Syahrul saat melepas ekspor nanas dan panen pedet sapi di PT Great Giant Pineapple dan PT Giant Livestock, Lampung, Selasa (16/12). Foto: Istimewa
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengunjungi kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam memantapkan kolaborasi untuk saling bersinergi dalam menentukan kebijakan ketahanan pangan.
Pertemuan ini merupakan lanjutan dari kunjungan Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto ke Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) pada November tahun lalu.
Kepada awak media di Kantor Kemendag di Gambir, Rabu (9/01), Syahrul mengatakan, pertemuan ini dilakukan dengan pendekatan emosional kepada Mendag dan para jajaran Kemendag untuk menyamakan dan menyelaraskan pengambilan kebijakan antar Kementerian dan lembaga.
"Kementerian Pertanian harus satu langkah, satu jalan dan satu bahasa dengan Mendag. Intinya kami mengharapkan support Mendag sepenuhnya," kata Syahrul
Syahrul menambahkan, Mendag akan mendukung ekspor tiga kali lipat di sektor pertanian berupa bimbingan dan dukungan. "Kami punya komitmen, petani dapat berproduksi lebih baik, berkualitas dan berdaya ekspor," tambah Syahrul.
Selain itu, Mentan juga menegaskan, single data yang diusung Kementan akan menjadi acuan serta pegangan yang digunakan Kemendag atau kelembagaan lainnya dalam membuat kebijakan yang benar.
"Memang betul perbedaan data akan menyesatkan arah kita. data yang amburadul darimana perencanaan tidak bias. Oleh karna itu single data kita perbaiki dan itu menjadi pegangan bersama Menteri Perdagangan," tuturnya.
Di kesempatan itu, Mendag juga membenarkan bahwa single data digunakan Kemendag untuk menjadi acuan dalam mengambil keputusan perdagangan khususnya sektor strategis seperti pangan.
"Kalo mengenai data kita memang sudah satu pintu lah, jadi tidak ada perbedaan disini lah kita sangat senang bersinergi dengan Kementerian Pertanian," katanya.
Agus mengungkapkan jika Kemendag memiliki wewenang dalam penentuan kebijakan perdagangan, dimana dukungan dari kementerian lain khususnya Kementan sangat dibutuhkan sehingga tujuan kedua kelembagaan dapat dijalankan bersama-sama.
"Memang dalam menentukan kebijakan ini kita perlu kerjasama terutama yang berkaitan dengan pangan apalagi kita mau tingkatkan pangan untuk mengekspor sehingga kita akan lebih selektif," sambungnya.
KEYWORD :Syahrul Yasin Limpo Ekspor Pertanian Agus Suparmanto