Kedutaan Besar Inggris di Teheran (Foto: Press TV)
Teheran, Jurnas.com - Iran memanggil duta besar Inggris untuk memprotes perilaku tidak konvensional dan kehadirannya dalam aksi unjuk rasa ilegal di Teheran yang diadakan beberapa hari setelah penembakan pesawat penumpang Ukraina di dekat ibukota Iran.
Wakil menteri luar negeri dan direktur jenderal untuk urusan Eropa Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Robert Macaire pada Minggu (12/1).
Dalam pertemuan itu, Macaire diingatkan bahwa kehadiran duta besar asing dalam pertemuan yang melanggar hukum bertentangan dengan tanggung jawab sebagai perwakilan politik negara mereka dan melanggar Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik tahun 1961.
Duta Besar Inggris juga diberitahu bahwa pemerintah Inggris harus memberikan penjelasan atas kejadian tersebut.
Media Iran melaporkan pada Sabtu malam bahwa pasukan keamanan Iran menangkap duta besar Inggris ketika berusaha untuk memicu kerusuhan di jalan-jalan Teheran.
Kantor berita Iran, Tasnim, mengatakan Macaire ditangkap secara singkat selama protes di depan Universitas Amir Kabir di pusat kota Teheran, di mana ia mengorganisir dan memprovokasi warga untuk memprotes penanganan pemerintah atas akibat dari kecelakaan pesawat.
Duta besar dibebaskan beberapa jam kemudian, agensi melaporkan.
Namun setelah itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengeluarkan pernyataan yang mengutuk penangkapan Macaire. Ia mengatakan, penagkan dilakukan tanpa alasan atau penjelasan.
Semua 176 orang yang berada di dalam pesawat Ukraina International Airlines (UIA) Boeing 737-800 meninggal dalam kecelakaan pada hari Rabu setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini.
Pada Sabtu (11/1), Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat Ukraina itu ditembak jatuh secara tidak sengaja dan yang bersalah akan dibawa ke pengadilan militer.
"Dengan melakukan reformasi mendasar dalam proses operasional di tingkat angkatan bersenjata, kami tidak akan mungkin mengulangi kesalahan semacam itu," pernyataan itu menambahkan.
Kepala Divisi Aerospace dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Jenderal Amir-Ali Hajizadeh menerima tanggung jawab penuh atas jatuhnya pesawat. Ia mengatakan, ingin mati setelah diberitahu tentang masalah tersebut pada hari yang sama kecelakaan terjadi.
Hajizadeh mengatakan segera memberi tahu pihak berwenang terkait tetapi pengumuman untuk publik tentang masalah itu tidak dilakukan sebelum penyelidikan terhadap Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Iran sebagaimana disyaratkan oleh prosedur yang ada.
KEYWORD :Agresi Amerika Serikat Donald Trump Robert Macaire Qassem Soleimani