Mendag Agus Suparmanto
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto mengajak para kepala perwakilan Indonesia di luar negeri melakukan diplomasi ekonomi untuk menggenjok ekspor Indonesia.
Para perwakilan Indonesia tersebut antara lain Duta Besar, Konsulat Jenderal, Atase Perdagangan, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), dan para pejabat fungsional ekonomi.
"Kami harap para perwakilan Indonesia di luar negeri semakin aktif memperjuangkan kepentingan perdagangan Indonesia, khususnya dalam meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri," ujar Mendag Agus saat menjadi narasumber diskusi panel pada rapat kerja Kepala Perwakilan RI dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tahun 2020.
Menurut Mendag Agus, peran para kepala perwakilan RI diperlukan terutama untuk menginformasikan kebijakan nontarif dan hambatan nontarif yang menjadi penghambat masuknya produk Indonesia serta aturan yang dapat diduga melanggar perjanjian WTO di negara akreditasi.
Selain itu, kepala perwakilan RI tersebut juga berperan memantau pemanfaatan skema preferensi yang sudah diimplementasikan, membantu penyelesaian sengketa dagang, menggali dan menyampaikan informasi peluang ekspor barang dan jasa, menarik investasi sektor barang/jasa.
AMDK dan Ekspor-Impor Harus Direlaksasi Dari Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Besar
Peran lainnya yaitu melakukan pendekatan intensif khususnya kepada sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah agar merespons usulan Indonesia untuk merundingkan perjanjian perdagangan preferensial (Preferential Trade Agreement/PTA).
"Untuk mengoptimalkan ITPC dan Atdag, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian Perdagangan akan menuntaskan re-orientasi tugas perwakilan perdagangan di wilayah akreditasi. Kami harap upaya ini dapat didukung Kemenlu, kementerian teknis terkait, asosiasi, dan para pelaku ekspor," tandas Mendag Agus.
Mendag Agus menegaskan kembali mandat yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Kemendag yaitu menjaga neraca perdagangan dengan mempercepat penyelesaian perundingan perdagangan, mengendalikan impor secara selektif, dan mengoptimalkan peranan Atdag dan ITPC agar memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan ekspor di wilayah akreditasi.
Selanjutnya Mendag Agus menjelaskan, dengan target pertumbuhan ekspor nonmigas di kisaran 7,75-11,09 persen, maka strategi peningkatan ekspor nonmigas diarahkan untuk mengamankan pasar ekspor utama dan memperluas pasar ekspor baru.
Selain itu, langkah yang dilakukan juga dengan meningkatkan daya saing; diversifikasi produk ekspor, dan fasilitasi perdagangan; menggiatkan promosi ekspor dan memperkuat pencitraan Indonesia; memanfaatkan niaga elektronik (e-commerce) untuk produk domestik; menyederhanakan prosedur ekspor dan kemudahan impor bahan baku; optimalisasi ITPC; meningkatkan pengamanan perdagangan; serta mempercepat penyelesaian perundingan perdagangan internasional.
Terkait dengan penguatan dan pengamanan pasar dalam negeri, lanjut Mendag Agus, Kementerian Perdagangan juga akan terus fokus pada peningkatan daya saing produk dalam negeri.
"Kementerian Perdagangan terus berupaya mengendalikan impor melalui pengawasan standar produk, tertib ukur dan tertib niaga, perlindungan industri dalam negeri, dan peningkatan perdagangan berjangka komoditas ke arah penentu harga," pungkas Mendag.
KEYWORD :Kementerian Perdagangan Agus Suparmanto Perwakilan Indonesia