Minggu, 24/11/2024 20:49 WIB

Tsai Ing-wen Menang Pilpres, China Amuk AS

Dalam laporannya, disebutkan bahwa pemerintah China meragukan legitimasi kampanye Tsai dengan menuduh pemimpin Taiwan itu menang dengan cara kotor dan curang.

Juru bicar kementerian luar negeri China Geng Shuang (Foto: AP)

Beijing, Jurnas.com - Pemerintah Beijing mengecam Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain yang mengucapkan selamat kepada Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen yang memenangkan pemilihan umum Presiden dengan meraih sekitar 57%.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menanggapi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo serta diplomat dari Inggris dan Jepang yang memberi selamat kepada Tsai, lawan kuat dari prinsip `One China` yang diakui secara internasional.

Tsai, dari Partai Progresif Demokratik pro-kemerdekaan Taiwan, terpilih kembali pada akhir pekan dengan suara 57% suara, sementara saingannya Han Kuo-yu dari Partai Kuomintang, yang pro Beijing, hanya meraih 39% suara dan mengakui kekalahannya.

Lebih lanjut Sheng mengatakan, Taiwan yang dipandang Beijing sebagai provinsi yang bandel adalah urusan dalam negeri di China.

"China menyatakan ketidakpuasannya yang kuat dan oposisi yang kuat terhadap dan telah membuat perwakilan khidmat kepada negara-negara yang bersangkutan," kata Geng dikutip kantor berita pemerintah Xinhua mengatakan.

"Kami sangat menentang segala bentuk pertukaran resmi antara Taiwan dan negara-negara yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan China," tambahnya.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya di bawah kebijakan `One China`, yang merujuk pada pengakuan diplomatik bahwa hanya ada satu negara yang disebut China, meskipun ada dua pemerintah, satu di Beijing dan yang lainnya di Taipei.

Sebagian besar negara dunia termasuk AS, Jepang, dan Inggris mengakui kebijakan tersebut. Kemarahan Beijing lebih ditujukan kepada Washington, yang telah mendekati Taipei, termasuk dalam bentuk kerja sama militer yang luas.

Sementara itu, media pemerintah China menganggap remeh kemenangan Tsai. Dalam laporannya, disebutkan bahwa pemerintah China meragukan legitimasi kampanye Tsai dengan menuduh pemimpin Taiwan itu menang dengan cara kotor dan curang.

"Tsai dan Partai Demokratik Progresif (DPP) menggunakan cara kotor seperti curang, penindasan, dan intimidasi untuk mendapatkan suara, sepenuhnya memperlihatkan sifat egois, serakah dan jahat," kata kantor berita resmi Xinhua pada Minggu (12/1).

Xinhua juga menuduh Tsai membeli suara dan mengatakan ada kekuatan gelap eksternal yang ikut bertanggung jawab atas hasil pemilihan yang dimenangkan pemimpin 63 tahun itu.

KEYWORD :

Amerika Serikat Pemilu Taiwan Tsai Ing-wen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :