Sabtu, 23/11/2024 13:53 WIB

Sukseskan Gratieks Hortikultura, Kementan Kumpukan Eksportir

Potensi sektor produk pertanian termasuk hortikultura sangat besar, baik dari sisi produksi maupun peluang pasar ekspor.

Kementerian Pertanian (Kementan) bertemu eksportir hortikultura (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) optimis program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) bisa tercapai. Pasalnya potensi sektor produk pertanian termasuk hortikultura sangat besar, baik dari sisi produksi maupun peluang pasar ekspor.

Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang menjadi program utama Menteri Pertanian telah dirumuskan melalui langkah strategis secara holistik dari hulu sampai hilir dalam pembangunan sektor pertanian.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto saat Rapat Koordinasi Gratiek di Aula Direktorat Jenderal Hortikultura, Rabu (14/1).

Anton menjelaskan, daru sisi on farm (hulu), telah dan sedang dikembangkan kawasan-kawasan sentra produksi di beberapa wilayah di Indonesia untuk beberapa produk hortikultura unggulan dengan varietas yang bervariasi.

"Dalam mendorong pengembangan kawasan ini, kamu bersinergi dengan pelaku usaha hortikultura yang didukung anggaran pemerintah. Misalnya, masalah serta kendala yang dihadapi eksportir," jelasnya.

Anton secara garis besar mengatakan, prioritas yang akan dikerjakan ke depannya adalah membantu pelaku usaha mengatasi kendala yang dihadapi eksportir dari tingkat hulu, tengah hingga hilir.

Pada tingkat hulu, kontinuitas ketersediaan produk hortikultura dari petani menjadi kendala ekpsortir untuk memenuhi permintaan.

"Kemudian, keberadaan packing house di setiap kawasan sentra masih dirasa kurang. Oleh karena itu, dibutuhkan program dari hulu ke hilir yang terintergrasi," jelasnya.

Anton menambahkan kendala pengiriman produk melalui kargo pesawat juga menjadi masalah utama yang banyak dirasakan eksportir.

"Masalah kargo pesawat akan ditindak lanjuti bersama dengan pemerintah untuk dapat disediakan pesawat kargo khusus untuk tujuan ekspo," ungkap Anton.

Selain itu, kata Anton, Kementan juga akan menfasilitasi pertemuan antara eksportir dengan PT Garuda Indonesia mengenai kapasitas kargo hortikultura."Kami harap rapat koordinasi ini menjadi awalan untuk kesuksesan Gratieks hortikultur," kata Anton.

Hal tersebut ditanggapi secara positif oleh para eksportir yang hadir. Mereka berharap kedepannya ada kawasan buah dan sayur terpadu yg didukung oleh fasilitas logistik yang baik.

Para eksportir pun turut memberikan saran untuk kelancaran Gratieks. Erna, salah satu eksportir florikultura, menyarankan agar dilakukan kegiatan pelatihan pascapanen hortikultura yang spesifik negara tujuan. Sehingga eksportir dapat mengetahui secara jelas syarat dan ketentuan yang berlaku.

"Perlu disediakan data mengenai daerah sentra produk hortikultura untuk menjaga kontinuitas produk. Mengenai penanganan pascapanen, selain packing house, kami menyarankan adanya cool storage di setiap sentra," bebernya.

Kendala-kendala yang disampaikan eksportir langsung ditanggapi perwakilan dari Kementan. Kendala dimaksud seperti pengeluaran surat ijin ekspor salak dari Yogyakarta yang terhambat langsung dapat diselesaikan di tempat oleh Badan Karantina Pertanian.

KEYWORD :

Gratieks Hortikultura Eksportir Hortikultura Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :