Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)
Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, taktik Amerika Serikat (AS), termasuk sanksi ilegal, terhadap Iran dan Venezuela sama dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza di Teheran pada Selasa (21/1), Rouhani menekankan bahwa perlawanan adalah kunci untuk menggagalkan konspirasi AS.
Rouhani mengatakan, Washington melakukan kejahatan kemanusiaan dengan menempatkan larangan yang melanggar hukum di Iran dan menargetkan negara dan pemerintah Venezuela dengan kebijakan tekanan yang serupa.
"Tidak diragukan lagi, negara-negara independen akan menghadapi tekanan dan plot ini, dan negara-negara yang melakukan perlawanan pasti akan muncul sebagai pemenang dari pertempuran ini dan membuat AS menyesal (tindakannya)," tegas Rouhani dilansir dari Press TV.
"Pemerintahan AS saat ini bertindak baik terhadap negara-negara merdeka dan pemerintah serta rakyatnya sendiri dan telah menjadi penegak kebijakan rezim Zionis (Israel) di dunia," tambahnya.
Rouhani lebih lanjut menyinggung hubungan ramah antara Iran dan Venezuela. Ia mengatakan Republik Islam siap untuk memperluas hubungan dan kerja sama dengan Venezuela sebagai negara sahabat.
Ia mencatat, kedua negara dapat meningkatkan kerja sama di semua sektor, termasuk pertambangan, energi, konstruksi pembangkit listrik, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia menyatakan kesiapan Teheran mengadakan komisi bersama tentang kerja sama bilateral dalam waktu dekat.
"Iran akan dengan tegas mendukung pemerintah dan bangsa Venezuela di berbagai bidang internasional, khususnya perlawanan mereka terhadap tekanan AS," kata Rouhani.
Sementara itu, Menteri luar negeri Venezuela, menyampaikan belasungkawa kepada Iran atas pembunuhan Soleimani yang ditargetkan. Ia menyatakan keyakinan bahwa negara merdeka akan membela kepentingan mereka terhadap plot dan tekanan musuh.
Arreaza memuji Iran karena mendukung Venezuela di tengah krisis politik yang didukung AS yang mencengkeram negara Amerika Latin itu, menyerukan perluasan lebih lanjut kerja sama Teheran-Caracas.
Menuju delegasi tingkat tinggi, diplomat Venezuelaitu tiba di Teheran pada Minggu (19/1) untuk kunjungan tiga hari.
Dalam pertemuan dengan timpalannya dari Venezuela pada Senin (20/1), Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan almarhum komandan IRGC terus menginspirasi perlawanan anti-AS bahkan setelah kematiannya sebagai martir.
"Letnan Jenderal Qassem Soleimani adalah tokoh terkemuka dari front perlawanan, yang terus menginspirasi perlawanan bahkan setelah kematiannya sebagai martir," katanya.
KEYWORD :Presiden Iran Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza Hassan Rouhani Javad Zarif