Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro
Jakatta, Jurnas.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro menyebut Science Techno Park (STP) merupakan wahana yang penting dalam proses inovasi teknologi.
Karena itu, dia mendorong STP yang merupakan ujung dari rangkaian kegiatan riset dan inovasi, harus memunculkan produk-produk inovatif yang dihasilkan.
“Saya optimistis bahwa nantinya salah satu produk inovasi Indonesia yang bisa dikedepankan tidak hanya di arena nasional, tetapi di arena global harus yang berbasis pertanian," kata Menteri Bambang saat mengunjungi fasilitas STP Institut Pertanian Bogor (IPB), pada Kamis (23/1) kemarin.
Lebih lanjut, Menteri Bambang mengingatkan bahwa Indonesia memiliki tantangan inovasi dari sisi bisnis untuk mengkomersialkan hasil inovasi, dan mendorong inovasi untuk bisa masuk pasar dan ikut persaingan bebas.
Tantangan lainnya ialah mmengubah pola pikir masyarakat agar mencintai dan menggunakan produk dari hasil inovasi Indonesia.
"Saya mendorong IPB untuk bekerjasama dengan dunia usaha dalam mengkomersialkan hasil inovasi, dan juga untuk mendorong inovasi agar bisa masuk pasar dan ikut persaingan bebas, serta untuk merubah pola pikir masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan produk impor dan tidak percaya pada produk lokal termasuk inovasi yang dihasilkan produk lokal (IPB)," tutur Menristek.
Selain melakukan kunjungan ke STP IPB, Menteri Bambang juga mengunjungi fasilitas SEAMEO BIOTROP (Southeast Asian Regional Centre For Tropical Biology).
Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Bambang mengapresiasi upaya SEAMEO Biotrop yang telah menggunakan hasil riset ilmu pengetahuannya yang telah menambah nilai tambah di produk pertanian.
Selain itu dirinya juga berharap apa yang selama ini sudah dilakukan SEAMEO Biotrop dapat diaplikasikan di berbagai tempat di Indonesia.
"Saya yakin produk-produk dari SEAMEO Biotrop ini patut untuk kita dorong menjadi standar internasional, dan tentunya akan kita dorong sebagai bagian dari kontribusi Kemenristek/BRIN kepada perkembangan ekonomi daerah," ujar dia.
Menristek juga mendorong agar para petani Indonesia tidak hanya dinilai sebagai pekerja saja, tetapi juga harus menjadi petani yang menjurus kepada korporasi dan mempunyai produk dengan nilai tambah yang tinggi, sehingga hasil dari produk petani tersebut memiliki potensi pengembangan bisnis yang sangat tinggi.
"Dan apa yang sudah dilakukan SEAMEO Biotrop ini terutama di bidang pertaniannya bisa menjadikan petani kita menjadi lebih kompetitif," tandas Bambang.
KEYWORD :Menristek Bambang Brodjonegoro Institut Pertanian Bogor