Minggu, 24/11/2024 03:06 WIB

Menlu Iran Buka Peluang Negosiasi dengan AS

Ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Mohammed Javad Zarif kepada majalah Jerman, Der Spiegel, bahwa negosiasi itu mungkin terjadi dengan syarat pencabutan sanksi.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif (Foto: Presstv)

Teheran, Jurnas.com - Iran tidak menutup peluang negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), meskipun serangan pesawat tak berawak Washington telah menewaskan seorang jenderal Qassem Soleimani beberapa waktu lalu.

Ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Mohammed Javad Zarif kepada majalah Jerman, Der Spiegel, bahwa negosiasi itu mungkin terjadi dengan syarat pencabutan sanksi.

"(Saya) tidak akan mengesampingkan kemungkinan bahwa orang-orang akan mengubah pendekatan mereka dan mengenali kenyataan," kata Zarif dalam sebuah wawancara yang dilakukan di Teheran.

Dikutip dari Washington Post pada Minggu (26/1), ketegangan Washington dan Teheran meningkat sejak 2018, usai Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran.

Sejak itu AS menerapkan kembali sanksi keras yang telah melumpuhkan ekonomi Iran, dengan melarang banyak negara membeli minyak dari negara tersebut.

"Bagi kami, tidak masalah siapa yang duduk di Gedung Putih, yang penting adalah bagaimana mereka berperilaku," tegas Zarif.

"Pemerintahan Trump dapat memperbaiki masa lalunya, mencabut sanksi dan kembali ke meja perundingan. Kami masih di meja negosiasi. Merekalah yang pergi," imbuh dia.

Sementara itu Ali Asghar Zarean, seorang pembantu kepala nuklir Iran, mengatakan persediaan uranium yang diperkaya Iran telah melebihi 1.200 kilogram (2.646 pound), yang jauh melampaui kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan kekuatan dunia yang diizinkan.

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran Mohammad Javad Zarif Sanksi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :