Polisi memuat gerobak dengan barang-barang yang disita dari toko yang diduga menjual satwa liar yang diperdagangkan di kota Anji di Provinsi Zhejiang, Cina timur.
Jakarta, Jurnas.com - China melarang perdagangan satwa liar secara nasional mulai hari Minggu karena korban virus korona kian meningkat.
Dilansir Nypost, tidak ada satwa liar dapat diangkut atau dijual di pasar mana pun dan daring hingga situasi epidemi terangkat secara nasional untuk mencegah penyebaran virus korona.
Hal itu disampaikan oleh pengawas pasar negara itu, kementerian pertanian, dan biro kehutanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama.
Penyakit virus diyakini telah muncul dari hewan liar di pasar di pusat kota Wuhan China dan mulai menyebar ke sejumlah negara di dunia.
"Siapa pun yang melanggar larangan baru akan dikirim ke layanan keamanan, dan properti mereka akan ditutup dan disegel," kata para pejabat.
Ahli Peringatkan Bakal Terjadi Lebih Banyak Pandemi kecuali Manusia Memperbaiki Hubungan dengan Alam
Larangan itu datang ketika jumlah korban tewas akibat virus naik menjadi 56 orang dengan 1.975 kasus di daerah itu.
Populasi Cheetah Asia Terancam Punah
Hewan Liar Virus Korona Pemerintah China