Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto dan Menteri Pertanian (Mentan) melakukan MoU dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementan di hotel Bidakara, Jakarta, Senin 27 Januari 2020. (Foto: Jurnas/Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto menegaskan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat sinergi untuk mencapai surplus neraca perdagangan dengan pertumbuhan ekspor nonmigas.
Penegasan itu disampaikan saat hadis sebagai pembicara pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementan di hotel Bidakara, Jakarta, Senin (27/1).
"Kami harap Kemendag dan Kementan dapat bersinergi, saling mendukung untuk mencapai surplus neraca perdagangan dengan pertumbuhan ekspor nonmigas khusunya ekspor produk pertanian," ujar Mendag Agus.
Menurut Mendag Agus, peran dan dukungan dari Kementan yang dibutuhkan, yaitu meningkatkan daya saing produk pertanian melalui peningkatan kualitas dan produksi hasil pertanian; diversifikasi produk pertanian dengan mengolah produk pertanian yang bernilai tambah; serta peningkatan kapasitas sumber daya pertanian dalam rangka meningkatkan kemampuan para petani.
Pada kesempatan tersebut, Mendag Agus kembali menegaskan mandat Presiden Jokowi kepada Kemendag, yaitu menjaga neraca perdagangan dengan mempercepat penyelesaian perundingan perdagangan terutama dengan negara-negara potensial tujuan ekspor, mengendalikan impor secara selektif, dan mengoptimalkan peranan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).
"Selaras dengan mandat Presiden Jokowi, Kemendag menetapkan kebijakan utama 2020-2024, yaitu menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas di kisaran 7,75-11,09%; pertumbuhan ekspor barang/jasa di kisaran 7,62-10,75 persen; dan fokus mendorong enam produk prioritas ekspor," tegas Mendag Agus.
Mendag Agus juga membeberkan dua strategi dalam meningkatkan ekspor nonmigas.
Pertama, strategi jangka pendek, Kemendag akan meratifikasi 13 perjanjian dan menyelesaikan 11 perjanjian perdagangan internasional; menyederhanakan prosedur ekspor dan kemudahan impor bahan baku; meningkatkan Free Trade Agreement Center (FTA Center) di lima daerah yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, dan Medan; menggiatkan misi dagang ke pasar tradisional dan pemanfaatan perjanjian internasional; serta optimalisasi ITPC.
Kedua, strategi jangka menengah, Kemendag akan menyelesaikan sengketa dagang dan mengoptimalkan pemanfaatan instrumen pengamanan perdagangan; meningkatkan pencitraan (branding) dalam partisipasi pameran dan misi dagang, meningkatkan SDM usaha kecil dan menengah (UKM) ekspor dengan pelatihan ekspor kepada 3.424 peserta dan pelatihan progran pada 38 pelaku usaha UKM siap
ekspor; serta mendorong penerapan skema imbal dagang dan pengolahan energi baru terbaharukan.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan Kementerian Pertanian Ekspor Nonmigas