Drum minyak (Foto: Irna)
Tokyo, Jurnas.com - Harga minyak mentah dunia turun pada Kamis (30/1) pagi setelah korban tewas akibat virus corona meningkat menjadi 170 orang.
Penurunan harga ini juga disebabkan oleh makin banyaknya maskapai yang membatalkan penerbangan ke kota-kota utama China, ditambah meningkatnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, minyak Brent turun 24 sen atau 0,4 persen, menjadi US$59,57 per barel setelah naik 0,5 persen pada Rabu (29/1) kemarin. Sementara minyak mentah AS turun 26 sen atau 0,5 persen, menjadi US $53,07 per barel.
Alasan Pertamina Tidak Naikkan Harga BBM di SPBU
Penerbangan kedua warga negara Jepang dari Wuhan, China, mendarat di Jepang pada Kamis pagi, di mana sembilan orang menunjukkan gejala demam atau batuk. Infeksi di China saat itu telah mencapai 7.700 orang.
"Ini menjadi lebih jelas bagi peserta pasar, keseimbangan risiko akan tetap dalam siklus flu lebih lama dari yang diharapkan," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar di AxiCorp.
Kenaikan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan minggu lalu juga berarti "harga minyak ditangani oleh tangan paling kejam dari semuanya", kata Innes.
Stok minyak mentah naik lebih dari tujuh kali ekspektasi pasar, naik 3,5 juta barel dalam sepekan hingga 24 Januari, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan sehari sebelumnya.
Stok bensin naik ke rekor tertinggi, meningkat selama 12 minggu berturut-turut menjadi 261,1 juta barel.
KEYWORD :Harga Minyak Brent Berjangka West Texas Intermediate Virus Corona