Sesmenkop, Prof Rully Indrawan
Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM, Rully Indrawan mengharapkan lulusan Perguruan Tinggi dapat menciptakan karya-karya kreatif dan inovatif.
Selain itu, lulusan perguruan tinggi juga diharapkan untuk tidak berpikir menjadi pegawai, tetapi berpikir untuk menjadi pengusaha dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
"Dari sinilah perguruan tinggi memiliki peran penting untuk mendorong dan meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia. Jadi, lulusan perguruan tinggi itu harus disiapkan menjadi job creator bukan job seeker," kata Rully Indrawan saat menyampaikan orasi ilmiah pada acara wisuda Universitas Pelita Bangsa Tahun ajaran 2019/2020 di Kampus Pelita Bangsa, Cikarang,Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/2/2020).
Menurut Rully, ditengah ketidakpastian ekonomi global, tentu berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini bergerak hanya dikisaran 5%.
Dari pertumbuhan itu, kata Rully, hanya mampu menciptakan lapangan kerja 2 juta angkatan kerja baru setiap tahunnya.
Padahal, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indonesia masih mempunyai tanggungan sebanyak 7,05 juta pengangguran.
"Kurangnya wirusahawan ini bisa berakibat pada jumlah lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan pencari kerja,” kata Rully.
Masih kata Rully, saat ini jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai 3,5 persen dari jumlah penduduk. Rasio ini masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia 5 persen, China 10 persen, Singapura 7 persen, Jepang 11 persen maupun AS yang 12 persen.
Bangsa Indonesia sendiri, kata Rully, sedang mengalami bonus demografi. Dimana jumlah penduduk usia produktif mendominasi jumlah populasi penduduk, dengan perkiraan penambahan jumlah penduduk usia produktif hingga tahun 2030 mencapai 70%.
Selain itu, Struktur penduduk usia produktif didominasi oleh generasi milenial yaitu generasi yang lahir pada tahun 1980-1997.
Generasi inilah yang akan berperan besar pada era bonus demografi, dan memegang kendali atas roda pembangunan ekonomi bangsa.
Karena itu generasi millenial harus mampu memiliki kemampuan dan keahlian yang lebih. Jika tidak, maka bonus demografi tersebut malah akan menjadi ancaman bagi para millenial dan mengakibatkan pengangguran masal, akhirnya akan berdampak pada kemiskinan dan peningkatan kriminalitas.
“Dalam menghadapi peran dalam membangun perekonomian bangsa, para generasi millenial Beberapa profesi yang muncul dari karya-karya kreatif dan inovatif para generasi millenial, seperti Start Up, Conten Creator, Barista, Fotographer, Youtuber, dan masih banyak lagi. Dan semua ini merupakan bentuk-bentuk usaha yang dilakukan para millenial untuk mencapai kesuksesan,” katanya.
Untuk itu, lanjut Rully, sangat penting bagi generasi milenial untuk menjadi wirausahawan. Sebab, selain dapat mengekspresikan diri dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dengan membuka lapangan kerja, menjadi wirausahawan juga mendapatkan keuntungan yang luar biasa.
Untuk diketahui, Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan 6 program strategis untuk mendukung pengembangan UMKM. Diantaranya yakni, Perluasan akses pasar, Peningkatan daya saing, Pengembangan Kewirausahaan.
Kemudian, Akselerasi Pembiayaan, Kemudahan dan kesempatan berusaha, dan terakhir yakni Koordinasi lintas sektor, dimana kementerian koperasi menggandeng K/L dan pihak-pihak lain untuk dapat mengembangkan UMKM.
"Ke depan, Koperasi dan UMKM akan menjadi penopang perekonomian bangsa dan diharapkan para generasi milenial ikut berkontribusi dalam menaikkan skala UMKM dan mewarnai bidang-bidang usaha UMKM dengan ide-ide kreativitas dan inovatif para generasi milenial," harapannya.
KEYWORD :Wirausahawan Kemenkop dan UKM Rully Indrawan