Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (L) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Sky News)
Abu Dhabi, Jurnas.com - Pakar Hubungan Internasional asal Mesir, Mohammad Hamid, Turki dan Israel sudah lama menjalin hubungan mesra. Bahkan, dia menyebut Israel lebih mengutamakan Turki dibanding negara lain manapun di bidang pariwisata.
"Semen-semen Turki bahkan digunakan untuk mendirikan permukiman-permukiman di dalam wilayah Palestina dan Tepi Barat," kata Hamid dikutip dari Al-Arabia, pada Selasa (25/2).
Hamid menambahkan, undang-undang Eropa yang menyatakan larangan produk impor diselundupkan dari pemukiman ilegal di Tepi Barat, Israel, nyatanya oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapatkan akses mulus tanpa diberikan sanksi.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
"Semua isu yang dia (Erdogan) lontarkan tentang Palestina merupakan bentuk upaya untuk membangkitkan simpati bangsa-bangsa arab," ucap Hamid.
Hamid menuturkan, semua kontradiksi, sandiwara, dan sikap sok kritis Erdogan di depan kamera hanya ditujukan kepada Arab Saudi semata. Dia menilai, tidak ada perselisihan dan krisis hubungan diplomatik antara Turki dan Israel.
Justru, kata dia, pihak yang mengajarkan kepada Turki bagaimana cara menindas orang-orang kurdi adalah Israel. Israel yang sudah sangat berpengalaman dalam penindasan terhadap Palestina.
"Kecaman Erdogan terhadap negara-negara arab mengenai prakarsa Trump hanyalah demi membangkitkan simpati para politisi islamis di dunia arab," imbuh dia.
Hamid menilai Erdogan hanya ingin terlihat seolah menjadi pembela Arab dan Pakistan. Di satu sisi, Erdogan melakukan hal tersebut karena menyadari bahwa ekonomi Turki sedang merosot di era kepemimpinannya.
"Kecuali, setelah Erdogan berkunjung ke Tel Aviv Israel dan menaruh bunga di pusara Herzi, pendiri negara Israel," tutur Hamid.
Sebelumnya, Al-Arabia melansir tayangan yang membuka kedok Presiden Erdogan terkait palestina. Video berjudul `Dusta Erdogan, Israel Adalah Musuh` menayangkan video kompilasi kunjungan Erdogan ke Tel Aviv, dan beberapa fakta mengejutkan.
Tayangan itu menampilkan bukti-bukti bahwa Erdogan adalah pemimpin muslim pertama yang melayat dan meletakkan karangan bunga ke pusara Herzi, yakni pendiri Israel yang menjajah wilayah Palestina hingga kini. Erdogan juga menemui sahabatnya, mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon.
Dilansir dalam video tersebut, Erdogan sempat mengunjungi Masjid Al-Aqsa dengan dikawal oleh pasukan keamanan Israel. Turki juga disebut sebagai negara pertama yang mengakui Israel pada tahun 1949.
Turki dan Israel meningkatkan transaksi dagang mereka hingga US$4 miliar per tahun. Keduanya juga melakukan kerjasama di bidang pariwisata, dengan adanya 60 penerbangan pesawat per minggu yang melayani rute antar kedua negara.
Menurut Al-Arabia tidak hanya Erdogan yang dinilai berdusta, namun juga keluarganya. Putra Erdogan bernama Ahmet Burak Erdogan disinyalir telah menginvestasikan armada kapalnya kepada pengusaha Israel.
Selain itu, dalam tayangan tersebut juga memperlihatkan duta besar Turki untuk Israel yang turut merayakan hari-hari besar keagamaan Yahudi.
Gertakan, dan sandiwara dianggap telah menjadi `gaya hidup` dari Presiden Erdogan menurut Hamid. Hal itu sudah diketahui secara umum, bahkan menjadi bahan ejekan dan komentar, terutama mengenai apa yang dia lontarkan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Netanyahu juga memperolok sikap Erdogan di depan publik terhadapnya. Netanyahu mengatakan bahwa Erdogan menyebut dirinya sebagai Hitler setiap tiga jam, bahkan enam jam sekali. Namun, dari kedua tokoh yang sedang berselisih dan disebut sedang berada dalam konflik, hanya tipuan.
KEYWORD :Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Israel