Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Sugihardjo saat memberi kuliah umum di Kampus Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten, Selasa (25/2).
Banten, Jurnas.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Sugihardjo mengajak para taruna untuk dapat mengembangkan diri menghadapi perkembangan zaman, hal tersebut disampaikan dalam Kuliah Umum di kampus Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten, (25/2).
Kuliah Umum tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-16 Poltekpel Banten. Kegiatan ini diikuti oleh 537 Taruna yang berasal dari tiga Program Studi yakni Diklat Pelaut IV Nautika dan Teknika, Diklat Pelaut III Nautika dan Teknika, serta DIII Nautika, DIII Permesinan Kapal, dan DIII Manajemen Transportasi Laut.
Pada kesempatan tersebut, Sugihardjo kembali mengingatkan para Taruna untuk ikut mendukung kebijakan pemerintah, salah satunya yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia.
“Salah satu kebijakan Presiden yang utama dalam Kabinet Indonesia Maju yaitu pembangunan SDM, karena tidak ada negara yang maju hanya mengandalkan kekayaan alam. Saat ini negara yang maju itu tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam atau tangible asset, tapi ia harus bersandar pada intangible asset, dengan inovasi, dengan hak kekayaan intelektual baru akan tumbuh,” ungkap Sugihardjo.
Dalam hal Pembangunan SDM, Sugihardjo menambahkan, lembaga pendidikan nantinya harus dapat membentuk SDM yang memiliki empat Kompetensi Inti atau Soft Skill yang diperlukan dalam era Industri 4.0 saat ini, yaitu yang dikenal dengan istilah 4C Critical Thinking, Creative, Communication, dan Collaboration.
“Untuk mewujudkan Indosesia sebagai negara maju Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menugaskan kepada seluruh lembaga pendidikan yang berada di lingkungan BPSDM Perhubungan untuk melakukan inovasi serta memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran sehingga dapat mendukung terciptanya SDM transportasi yang unggul”, tambah Sugihardjo.
Guna menghadapi era Industri 4.0 tersebut, Sugihardjo juga mengajak para taruna untuk dapat mengembangkan diri, yaitu pertama, dengan mengenali diri sendiri dan apa yang menjadi passion diri, kedua dengan mengenali lingkungan sekitar dan mengikuti perubahan serta perkembangan zaman, dan ketiga, harus melakukan tindakan atau take action, berbuat sesuatu walaupun kecil.
“Karena orang yang sukses adalah orang yang mengambil peran dalam perkembangan zaman, tidak sekedar menjadi penonton apalagi hanya mengomentari,” ucap Sugihardjo.
Selain itu, di Era Industri 4.0 saat ini, Sugihardjo, menyampaikan bahwa pengunaan akses internet untuk pendidikan telah menjadi suatu keharusan, dimana saat ini hal tersebut dapat dilakukan melalui smartphone. Karena itu, Sugihardjo, meminta para Kepala Sekolah dan para Kepala Pusat Pengembangan SDM untuk membuat aturan tentang penggunaan Smartphone bagi para Taruna.
“Saya akan membahas ini dengan sekolah-sekolah dan pusat-pusat pengembangan untuk melakukan relaksasi supaya penggunaan smartphone dimungkinkan untuk taruna-taruna BPSDMP, pembebasan penggunaan itu bisa diberikan sepanjang bisa dipertanggungjawabkan. Penggunaan smartphone nanti kita akan izinkan tetapi dengan penuh tanggung jawab, aturannya akan dibuat, karena logikanya tidak mungkin di era digital akses internet dibatasi, itu sesuatu yang kurang relevan,” ucap Sugihardjo.
Di akhir Kuliah Umum, Sugihardjo berpesan kepada para taruna untuk meninggalkan cara-cara lama yang masih menggunakan kekerasan antara Senior kepada Junior. BPSDM Perhubungan tidak memberikan toleransi kepada tindakan kekerasan di lingkungan kampusnya.
“Peter Drucker seorang ahli manajemen pernah berkata, dengan situsasi perubahan yang penuh turbulensi, yang berbahaya adalah orang yang masih menggunakan cara pikir lama dalam situasi yang telah berubah. Kalau di BPSDMP gayanya harus sudah berubah, tidak diizinkan ada gaya senior-junior, dimana senior masih melakukan “pembinaan” yang tidak pas kepada juniornya”, ujar Sugihardjo.
Ia menekankan kepada taruna bahwa cara-cara kekerasan itu merupakan cara yang sangat kuno dan primitif, padahal dunia telah berubah. Sugihardjo tegas mengatakan tidak mau mendengar lagi ada cara-cara primitif yang kuno dan ketinggalan zaman terjadi di lingkungan BPSDM Perhubungan dengan alasan apapun kekerasan dan bullying itu tidak bisa diterima. Bila masih terjadi maka tidak ada toleransi kepada taruna dan pembinanya.
KEYWORD :BPSDM Perhubungan Poltekpel Banten Sugihardjo Taruna