Pompa Bulak Cabe
Jakarta, Jurnas.com - Pompa Bulak Cabe dipastikan beroperasi dengan baik. Tergenangnya area Cilincing, Jakarta Utara, disebabkan oleh curah hujan ekstreme yang terjadi selama 23-26 Februari 2020.
“Kondisi hujan extreme yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta membuat area Cilincing tergenang,” kata pimpinan proyek Pompa Bulak Cabe, Guntur Gultom saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (26/2).
Dia menyesalkan sikap warga yang menuding pompa menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut. Guntur mengatakan, Rumah Pompa Bulak Cabe berkapasitas 7250 l/detik.
Artinya, kata dia, dalam satu jam pompa air mampu memindahkan air 26.000 m3. Seluruh pompa bahkan beroperasi selama 24 jam tanpa henti.
“Namun air yang datang extreme jumlahnya, sehingga dibutuhkan waktu untuk mengeringkannya,” ujarnya.
Guntur menegaskan perusakan rumah pompa bukan solusi banjir surut. Dia meminta warga bersabar sampai seluruh air yang ada di kali Cakung lama bisa dikeringkan dengan Pompa Bulak Cabe tersebut.
“Merusak fasilitas Rumah Pompa Bulak Cabe bukan solusi, tetapi akan menambah masalah bagi masyarakat itu sendiri dengan semakin lamanya pemukiman mereka tergenang, akibat pengerusakan fasilitas penanggulangan banjir Pompa Bulal Cabe,” tegas dia.
Di lain sisi, Cakung Drain yang menjadi hilirnya Rumah Pompa Bulak Cabe juga meluap akibat tingginya curah hujan. Hal ini jelas mempengaruhi proses pemompaan dari Cakung Lama oleh Pompa Bulak Cabe.
KEYWORD :Pompa Air DKI Jakarta Banjir