Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid
Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kebudayaan, pada Rabu (26/2) malam.
Kegiatan tersebut, menurut Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, dimaksudkan untuk memperkuat sinergi antara pengambil kebijakan di tingkat pusat dan daerah.
Dalam Rakornas ini, kabupaten/kota, provinsi dan asosiasi yang terlibat akan diperkenalkan program-program prioritas yang diusung oleh Ditjen Kebudayaan, antara lain Pekan Kebudayaan Nasional, Karavan Budaya (Jalur Rempah), dan Indonesia Bercerita.
Nantinya diharapkan kabupaten/kota, provinsi dan asosiasi dapat menyesuaikan berbagai kegiatan pemajuan kebudayaannya masing-masing dengan program-program prioritas tersebut.
"Kami berharap setelah rapat koordinasi ini Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan di bidang kebudayaan berkomitmen dan menyepakati bentuk keterlibatan dalam program-program prioritas yang diusung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan. Lalu perlu juga segera disepakati mekanisme sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam usaha pemajuan kebudayaan ini," ujar Hilmar kepada awak media.
Sejak diundangkan pada 29 Mei 2017, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan telah menjadi koridor besar bagi program kebudayaan di tingkat pusat dan daerah.
Undang-undang ini merupakan dasar konsolidasi kerja kebudayaan, dengan demikian pengelolaan budaya diharapkan dapat lebih terasa dampaknya bagi masyarakat.
Banyak amanat pemajuan kebudayaan yang telah berhasil diwujudkan terhitung sejak saat diundangkan. Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten/Kota dan Provinsi telah berhasil disusun dalam jumlah besar. Hingga hari ini, telah tersusun 375 PPKD Kabupaten/Kota dan 34 PPKD Provinsi.
Harapannya, lanjut Hilmar, dengan berangkat dari PPKD sebagai landasan pemajuan kebudayaan di daerah, akan tercipta berbagai upaya tindak lanjut yang dapat menggulirkan pemajuan kebudayaan secara lebih sistematis dan terintegrasi dengan tingkat nasional.
Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa tantangannya selama ini adalah Inisiatif memajukan kebudayaan yang tidak berkelanjutan.
Menurut dia banyak aktivitas budaya yang tidak terhubung, dan terlalu banyak tujuan dari kebijakan kebudayaan yang tidak mengarah ke muara yang sama.
"Oleh karena itu ada beberapa hal yang dilakukan untuk memajukan kebudayaan, yakni perlu adanya dukungan terhadap inisiatif publik dalam bentuk dana perwalian, membangun ekosistem kebudayaan dan tata kelolanya, serta membangun kesadaran publik," terang Nadiem.
KEYWORD :Rakornas Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid