Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (Foto via Press TV)
Jakarta, Jurnas.com - Presiden AS Donald Trump mengutuk serangan mematikan rezim Suriah di provinsi barat laut Suriah Idlib selama panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat (29/02) waktu setempat.
"Trump menyatakan belasungkawa dan mengutuk serangan kemarin yang menewaskan personil Turki di Suriah," kata juru bicara Judd Deere dalam sebuah pernyataan dilansir Middleeastmonitor, Sabtu (29/02)
"Presiden Trump menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya Turki untuk melonggarkan situasi di Suriah barat laut dan menghindari bencana kemanusiaan," tambah Deere.
"Kedua pemimpin sepakat bahwa rezim Suriah, Rusia, dan rezim Iran harus menghentikan ofensif mereka sebelum warga sipil yang tidak bersalah terbunuh dan terlantar."
Sekitar 900.000 warga sipil telah mengungsi sejak rezim Suriah memulai ofensifnya di provinsi Idlib dengan bantuan kekuatan udara Rusia dan pasukan yang didukung Iran pada bulan Desember.
Kamis malam, sedikitnya 33 tentara Turki mati syahid dan puluhan lainnya cedera dalam serangan udara oleh pasukan rezim Assad di Idlib, tepat di seberang perbatasan selatan Turki.
Para prajurit Turki bekerja untuk melindungi warga sipil setempat di bawah kesepakatan September 2018 dengan Rusia di mana tindakan agresi dilarang di wilayah tersebut.
Tetapi lebih dari 1.300 warga sipil telah tewas dalam serangan oleh pasukan Assad dan Rusia di zona itu sejak itu, ketika gencatan senjata terus dilanggar.
Serangan Kamis adalah salah satu dari serangkaian sejak Januari terhadap pasukan Turki, dengan pejabat Turki menepati janji mereka bahwa serangan seperti itu tidak akan terjawab.
Zona de-eskalasi saat ini menjadi rumah bagi 4 juta warga sipil, termasuk ratusan ribu pengungsi dalam beberapa tahun terakhir oleh pasukan rezim di seluruh negara yang dilanda perang.
Lebih dari 1,7 juta warga Suriah telah bergerak di dekat perbatasan Turki karena serangan hebat.
Sejak meletusnya konflik Suriah pada 2011, Turki telah mengambil sekitar 3,7 juta warga Suriah yang melarikan diri dari negara mereka, menjadikannya negara tuan rumah pengungsi terbaik di dunia.
KEYWORD :Amerika Serikat Donald Trump Serangan Idlib