Ilustrasi warga Pakistan (foto: Middleeastmonitor)
Jakarta, Jurnas.com - Pakistan membuka kembali perbatasannya dengan negara tetangganya Iran, memungkinkan ratusan warganya yang terlantar untuk kembali ke negara itu di tengah merebaknya virus corona, Jumat (28/02) waktu setempat.
"Kami telah membuka kembali perbatasan untuk memungkinkan warga kami untuk masuk negara secara berkelompok," ujar Liaquat Shahwani, juru bicara pemerintah provinsi Balochistan barat daya yang berbatasan dengan Iran, dilansir Middleeastmonitor.
Menurut Shahwani, gelombang pertama lebih dari 300 warga terlantar diizinkan untuk kembali ke negara itu setelah pemutaran penuh. Ia juga menambahkan bahwa lebih banyak warga akan diizinkan untuk masuk dalam beberapa hari mendatang.
“Mereka, yang telah menyentuh daerah yang terkena virus di Iran, sedang dikarantina hingga dinyatakan jelas. Sedangkan yang lain diizinkan pergi tetapi setelah pemutaran penuh," kata Shahwani.
Rekaman ditayangkan di stasiun televisi lokal 92 Berita menunjukkan ratusan warga Pakistan yang terdampar berdiri di antrian, dan menunggu untuk diskrining virus corona di kota perbatasan Taftan, yang terletak 630 kilometer (391 mil) dari Quetta, ibukota Balochistan.
Ribuan warga Pakistan, sebagian besar peziarah Syiah mengunjungi Iran melalui perbatasan Taftan setiap tahun. Sebuah rumah sakit tenda dengan 100 tempat tidur telah didirikan di Taftan untuk penyaringan jamaah yang datang dari Iran.
Pakistan, awal pekan ini, telah menangguhkan hubungan jalan, udara, dan relnya ke Iran setelah konfirmasi dua kasus virus corona pertama di negara itu, masing-masing di Karachi dan Islamabad.
Para pasien, yang sekarang "stabil dan membaik", menurut Asisten Khusus Perdana Menteri Kesehatan Zafar Mirza, baru-baru ini kembali dari Iran.
Konfirmasi ini mendorong pihak berwenang untuk menyaring ratusan peziarah yang baru saja kembali dari Iran.
Murtaza Wahab, juru bicara pemerintah Sindh, di mana Karachi adalah ibu kotanya, mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat bahwa hampir 600 warga Pakistan, yang baru-baru ini mengunjungi Iran, dinyatakan negatif.
Pemerintah provinsi juga mengumumkan pembukaan kembali sekolah-sekolah mulai hari Senin. Namun, semua lembaga pendidikan di Balochistan akan tetap ditutup hingga 15 Maret.
Korban kematian global lebih dari 2.800, dan Cina, di mana wabah itu berasal, adalah yang terkena dampak terburuk, dengan lebih dari 78.000 kasus dan lebih dari 2.700 kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan internasional.
KEYWORD :Virus Corona Pemerintah Pakistan Perbatasan Iran