Sabtu, 23/11/2024 19:32 WIB

WHO Naikkan Penilaian Risiko Global Virus Corona ke Tingkat Maksimum

Virus ini sudah menewaskan lebih dari 2.800 orang dan menginfeksi lebih dari 84.000 di seluruh dunia sebagian besar di China, sejak muncul dari pasar hewan di pusat kota Wuhan di China pada akhir Desember.

Virus corona (Foto: Press TV)

New York, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menaikkan penilaian risiko global terhadap virus corona baru ke tingkat tertinggi setelah penyebaran epidemi ke sub-Sahara Afrika dan pasar keuangan merosot.

Virus ini sudah menewaskan lebih dari 2.800 orang dan menginfeksi lebih dari 84.000 di seluruh dunia sebagian besar di China, sejak muncul dari pasar hewan di pusat kota Wuhan di China pada akhir Desember.

Tetapi penyebarannya yang cepat ke zona-zona baru itulah yang menjadi perhatian pihak berwenang dalam 24 jam terakhir, setelah virus yang disimbolkan COVID-19 itu sudah merebak ke sembilan negara baru, dari Azerbaijan ke Meksiko ke Selandia Baru.

"Kami sekarang telah meningkatkan penilaian kami tentang risiko penyebaran dan risiko dampak COVID-19 hingga sangat tinggi di tingkat global," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan pada Jumat (28/2).

"Kami belum melihat bukti bahwa virus tersebut menyebar bebas di masyarakat. Selama itu masalahnya, kita masih memiliki peluang untuk mengandung virus ini," sambungnya.

Beberapa hari terakhir, Swiss sudah membatalkan semua pertemuan lebih dari 1.000 orang. Pemerintah Arab Saudi juga sudah mengeluarkan pengumuman penangguhan pelaksanaan umrah di Mekah serta kunjungan ke Masjid Nabawi di Madinah untuk sementara waktu.

Upaya-upaya itu datang ketika jumlah kematian dan infeksi baru telah mereda di Tiongkok, setelah upaya karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya mengunci puluhan juta orang di kota-kota yang paling parah dilanda.

Selain Negeri Tirai Bambu, Iran, Italia dan Korea Selatan kini menjadi hotspot utama virus corona baru."Kami melihat sejumlah negara berjuang dengan penahanan," kata kepala program kedaruratan kesehatan WHO, Michael Ryan. 

WHO telah menyuarakan keprihatinan khusus tentang kesiapan Afrika, memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan di benua itu tidak diperlengkapi untuk menanggapi epidemi COVID-19.

Kasus sebelumnya telah dilaporkan di Mesir dan Aljazair, tetapi tidak di wilayah sub-Sahara Afrika sampai Jumat ketika Nigeria melaporkan kasus pertamanya: seorang pria Italia di Lagos yang berpenduduk padat.

Krisis virus memengaruhi segalanya, mulai dari produksi global hingga sekolah, hingga acara olahraga, dengan peringatan FIFA Jumat bahwa pertandingan sepak bola internasional dapat ditunda.

Beberapa perusahaan mengatakan mereka memperkirakan virus akan memukul pendapatan mereka karena melemahnya permintaan. Harga minyak juga tergelincir lagi, dengan minyak Brent untuk pengiriman April turun hingga USD50,05 per barel.

Para analis memperingatkan bahwa China, ekonomi terbesar kedua di dunia, akan melihat penurunan besar dalam pertumbuhan kuartal ini karena negara itu sebagian besar masih lumpuh oleh karantina dan langkah-langkah penahanan.

KEYWORD :

Organisasi Kesehatan Dunia Virus Corona Darurat Virus Corona Penanganan Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :