Sabtu, 23/11/2024 10:46 WIB

Organisasi Kesehatan Dunia Sesalkan Banyak Penimbunan Masker

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyesalkan adanya oknum-oknum yang melakukan penimbunan dan penyalahgunaan pasokan medis seperti masker,

Pejalan kaki memakai masker untuk menghindari virus corona ketika kota-kota Iran (Foto: IRNA)

Jakarta, Jurnas.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyesalkan adanya oknum-oknum yang melakukan penimbunan dan penyalahgunaan pasokan medis seperti masker, yang sangat menggangu upaya para medis untuk memberikan perlindungan kesehatan di suluruh dunia terhadap virus corona atau COVID-19.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan proyeksi badan tersebut menyatakan bahwa respons wabah global akan membutuhkan 95 juta masker bedah, 76 juta sarung tangan medis, dan 1,6 kacamata pelindung untuk petugas kesehatan.

Untuk memenuhi permintaan ini, katanya, produsen peralatan pelindung diri perlu meningkatkan output sebanyak 40 persen sesegera mungkin.

Kemampuan beberapa negara untuk menyediakan pekerja kesehatan dengan persediaan telah terganggu dengan adanya penimbunan dan penyalahgunaan," kata Ghebreyesus.

"Harga masker bedah telah meningkat enam kali lipat, sementara harga untuk masker wajah N95 meningkat tiga kali lipat," katanya dilansir UPI, Rabu (04/03).

 "WHO bekerja sama dengan pemerintah dan produsen untuk memastikan ada pasokan yang memadai," tambahnya.

WHO telah mengirim 500.000 unit PPE ke 27 negara, termasuk Iran, di mana ada peningkatan dramatis dalam kasus baru dalam beberapa hari terakhir karena peningkatan pengawasan dan pengujian, kata Mike Ryan, kepala program darurat WHO.

Secara global, WHO melaporkan ada 90.893 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 3.110 kematian terkait dengan virus. Secara keseluruhan, 12 negara telah mengkonfirmasi kasus penyakit pertama mereka selama 24 jam terakhir.

Namun, di China, yang dulu merupakan pusat penyebaran COVID-19, wabah ini tampaknya melambat. WHO melaporkan Selasa, ada 129 kasus baru penyakit yang dilaporkan di China selama 24 jam terakhir, total harian terendah sejak 20 Januari.

Sebagai perbandingan, ada 1.848 kasus baru dari virus yang dikonfirmasi di negara-negara di luar China selama periode yang sama, di 48 negara. Namun, yang pasti, 80 persen dari kasus baru ini ada di tiga negara: Iran, Italia, dan Korea Selatan.

Para pejabat WHO ragu-ragu untuk menyatakan bahwa wabah telah memuncak di Cina, tetapi mereka percaya penurunan yang dilaporkan itu "nyata," berdasarkan analisis mereka terhadap data yang disediakan oleh pemerintah di sana, dan bahwa itu menunjukkan bahwa penyakit itu dapat diatasi.

Pejabat WHO masih melihat tidak perlu menyatakan pandemi global, mengingat 122 negara anggota belum melaporkan satu pun kasus COVID-19.

KEYWORD :

Virus Corona Organisasi Kesehatan Dunia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :