Diskusi Reboan PKB
Jakarta, Jurnas.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan bahwa toleransi beragama di Indonesia harus terus dikawal dan diperjuangkan.
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq mengatakan, belakangan ini kepedulian terhadap masalah toleransi beragama cenderung menurun. Bukan hanya dikalangan masyarakat, tapi para pemangku kebijakan termasuk di lembaga legislatif DPR juga kurang peduli terhadap masalah toleransi dan masalah keagamaan.
Maman menyitir hasil temuan survei UIN Jakarta tentang bagaimana respon anggota legislatif terhadap kehidupan beragama di Indonesia.
"Ditemukan bahwa anggota DPR tidak terlalu mengapresiasi adanya isu-isu keberagamaan," jelas Maman dalam diskusi Reboan PKB bertema "Intoleransi vs Indonesia" di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh 9, Jakarta, Rabu (4/2/2020).
Diskusi ini menghadirkan pembicara Direktur PPIM UIN Jakarta Prof. Jamhari, Nadia Fairuza Azzahra dari CIPS, serta CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali.
Maman menjelaskan, hasil temuan survei UIN Jakarta itu sangat berbeda sengan nafas perjuangan PKB yang mengedepankan sikap toleran dan anti kekerasan.
Dijelaskan Maman, salah satu program perjuangan politik PKB adalah program di bidang agama. Dan dalam program bidang agama itu ada tiga poin penting dari PKB yang harus digarisbawahi.
Pertama, bagaimana merevitalisasi kembali nilai-nilai Islam ahlussunnah wal jamaah yang berbasis pada nilai moralitas dan etika menjadi basis bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kedua, tentu PKB dari awal selalu mengembangkan dakwah yang baik sehingga PKB menolak radikalisme, menolak intoleransi, dan terorisme," jelasnya.
Semua gerakan itu, lanjut Maman, dilakukan dengan masif dan sistematis oleh PKB dari pusat sampai tingkat PAC di bawah, terutama Dewan Syuro yang menjadi salah satu garda depan untuk menularkan nilai-nilai toleransi dan Islam Rahmatan Lil Alamin.
"Hal inilah yang menjadi kekuatan PKB. Pemihakan PKB kepada kelompok-kelompok minoritas itu sudah terbukti, baik di jaman Gus Dur dan diteruskan sampai sekarang," jelas Maman.
Ia menututkan, PKB sangat dekat dengan kelompok minoritas, dan seluruh problem kebebasan beragama menjadi prioritas PKB untuk dianalisa, lalu dikaji dan dicarikan solusinya.
"Ketika temen-temen Ahmadiyah tidak mendapatkan akti lahir dan KTP misalnya, maka PKB yang di dalamnya fokus Pancasila, memperjuangkan hak-hak mereka warga negara. Bahwa temen-temen Ahmadiyah berhak mendapatkan akte lahir dan KTP," papar Maman Imanul Haq.
Maman Imanul Haq Toleransi Diskusi Reboan PKB