Melempar jumrah (Foto: VOA)
Jakarta, Jurnas.com - Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH) mencatat, sampai hari ini ada lebih 18ribu jemaah umrah Indonesia yang masih berada di Arab Saudi. Mereka adalah jemaah yang berangkat dari Indonesia sebelum dikeluarkannya aturan penangguhan sementara akses masuk ke Arab Saudi.
"Sampai hari ini, tercatat ada 18.589 jemaah umrah yang berada di Arab Saudi," terang Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim di Jakarta, Rabu (04/03).
Menurut Arfi, mereka akan dipulangkan secara bertahap setelah menyelesaikan rangkaian perjalanan dan ibadah umrahnya sesuai paket masing-masing. Untuk hari ini misalnya, data kepulangan tercatat mencapai 4.763 jemaah. Mereka dibawa oleh 13 maskapai penerbangan, yaitu: Air Asia, Citilink, Emirates Airlines, Ethiopian Airlines, Etihad Airways, Flynas Airlines, Garuda Indonesia, Lion Air, Malaysia Airlines, Oman Air, Saudi Arabian Airlines, Srilankan Air, dan Turkish Airlines.
"Sebagian ada yang penerbangan langsung ke beberapa bandara di Indonesia, sebagian lainnya transit di Kualalumpur, Dubai, Addis Ababa, Abu Dhabi, Singapura, Turki, dan Queen Alia," tutur Arfi.
Kasubdit Pengawasan Ibadah Umrah dan Haji Khusus Noer Aliya Fitra menambahkan, berdasarkan data Siskopatuh, pemulangan jemaah umrah Indonesia yang saat ini masih di Saudi berakhir 15 Maret mendatang. "Dari data Siskopatuh, pemulangan terakhir jemaah umrah Indonesia pada 15 Maret 2020," sambungnya.
Berikut rekap data rencana kepulangan jemaah umrah Indonesia:
1. 4 Maret 2020 : 4.763 jemaah,
2. 5 Maret 2020 : 4.131 jemaah,
3. 6 Maret 2020 : 1.931 jemaah,
4. 7 Maret 2020 : 2.479 jemaah,
5. 8 Maret 2020 : 2.569 jemaah,
6. 9 Maret 2020 : 1.378 jemaah,
7. 10 Maret 2020 : 428 jemaah,
8. 11 Maret 2020 : 286 jemaah,
9. 12 Maret 2020 : 241 jemaah,
10. 13 Maret 2020 : 281 jemaah,
11. 14 Maret 2020 : 14 jemaah, dan
12. 15 Maret 2020 : 88 jemaah.
"Total ada 18.589 jemaah," jelas Nafit.
Kepada seluruh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang masih memberikan pelayanan kepada jemaah di Arab Saudi, Nafit berpesan agar tetap mengawal dan menjaga jemaahnya. "PPIU harus memastikan jemaah mendapatkan layanan sesuai paket dan jiga mendapat perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
"Keluarga jemaah di Indonesia tetap tenang karena proses pemulangan akan dilakukan sesuai jadwal yang telah direncanakan," tandasnya.
KEYWORD :Jemaah Umrah Pemulangan Kembali