Virus corona (Foto: Press TV)
Washington, Jurnas.com - Mantan spesialis kontraterorisme Amerika dan petugas intelijen militer CIA mengatakan, virus corona tidak terjadi secara alami melalui mutasi melainkan diproduksi di laboratorium, sebagai agen perang biologis.
Sejak wabah virus corona dimulai di China Desember lalu, wabah ini sudah menginfeksi lebih dari 90.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 3.000 orang. Mayoritas kasus dan kematian masih didominasi daratan China.
"Beberapa laporan memberi kesan bahwa ada komponen virus yang terkait dengan HIV yang tidak mungkin terjadi secara alami. Jika benar, virus dikembangkan atau diproduksi untuk dipersenjatai, itu akan lebih jauh menunjukkan bahwa pelariannya dari Institut Virologi Wuhan dan masuk ke populasi hewan dan manusia bisa saja tidak disengaja. Teknisi yang bekerja di lingkungan seperti itu sadar bahwa kebocoran dari laboratorium sering terjadi," tulis Philip Giraldi dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Strategic Culture Foundation, Kamis (5/3).
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
"Tentu saja dan tak terhindarkan, ada teori lain. Ada beberapa spekulasi bahwa karena Pemerintahan Trump terus-menerus mengangkat masalah meningkatnya daya saing global Tiongkok sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional Amerika dan dominasi ekonomi, mungkin saja Washington menciptakan dan melepaskan virus dalam upaya untuk membawa Pertumbuhan ekonomi dan militer Beijing mungkin akan turun beberapa tingkat. Pasti, sulit untuk percaya bahwa bahkan Gedung Putih Trump akan melakukan sesuatu yang begitu sembrono, tetapi ada preseden untuk jenis perilaku seperti itu," katanya.
Ia mencontohkan, pada 2005-9, pemerintah AS dan Israel secara diam-diam mengembangkan virus komputer yang disebut Stuxnet, yang dimaksudkan untuk merusak sistem kontrol dan pengoperasian komputer Iran yang digunakan dalam program penelitian nuklir negara itu.
"Diakui Stuxnet dimaksudkan untuk merusak komputer, bukan untuk menginfeksi atau membunuh manusia, tetapi kekhawatiran virus itu menyebar dan menginfeksi komputer di luar Iran terbukti akurat karena menyebar ke ribuan PC di luar Iran, di negara-negara sejauh China, Jerman, Kazakhstan, dan Indonesia," tambahnya.
"Jika seseorang menganggap itu mungkin bahwa AS memiliki andil dalam menciptakan virus corona di sisa-sisa pusat penelitian senjata biologis yang dulunya luas di Ft Detrick Maryland, sangat mungkin bahwa Israel adalah mitra dalam proyek tersebut. Membantu mengembangkan virus juga akan menjelaskan bagaimana para ilmuwan Israel sudah dapat mengklaim keberhasilan dalam menciptakan vaksin begitu cepat, mungkin karena virus dan perawatan untuk itu dikembangkan secara bersamaan," katanya.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Ilmuwan Israel mengklaim dekat dengan pengembangan vaksin untuk virus corona yang dapat tersedia dalam waktu sekitar 90 hari, dengan mengatakan sudah mengembangkan vaksin yang efektif terhadap virus corona, Infectious Bronchitis Virus (IBV), yang segera diadaptasi dan dibuat vaksin manusia terhadap COVID-19. (Press TV)
KEYWORD :Virus Corona Virus Buatan Amerika Serikat