Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menunjuk peta Jordan Valley saat memberikan pernyataan di Ramat Gan, dekat Tel Aviv, pada 10 September 2019. (Foto: AFP)
Jakarta, Jurnas.com - Israel memutuskan untuk menutup perbatasannya dengan Suriah dan Libanon di tengah meningkatnya kekhawatiran akan penyebaran wabah virus corona, Jumat (06/03) waktu setempat.
Dilansir Middleeast Monitor, tentara Israel memutuskan untuk menutup persimpangan Quneitra di perbatasan Suriah dan persimpangan Ras Naqura di perbatasan dengan Lebanon.
Persimpangan Quneitra digunakan oleh komunitas Druze untuk tujuan pekerjaan dan studi, dan juga untuk ekspor produk pertanian. Itu juga merupakan titik lintas bagi pasukan PBB di daerah itu. Persimpangan Ras Naqura dirancang untuk transit pasukan PBB.
Kementerian Kesehatan Israel sejauh ini mengkonfirmasi 20 kasus COVID-19 di negara itu dan perusahaan penerbangan Israel El Al telah memutuskan untuk mengurangi beberapa penerbangan internasional mengingat meningkatnya risiko virus corona.
El Al mengurangi penerbangan ke ibu kota Jerman Berlin, San Francisco di AS, Barcelona di Spanyol, dan Zurich, Swiss.
Sebelumnya, harian Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa 150 anggota staf El Al telah menempatkan diri mereka di bawah karantina.
Virus Corona baru muncul di Wuhan, China Desember lalu dan sekarang telah menyebar ke lebih dari 80 negara.
Korban kematian global mendekati 3.300, dengan lebih dari 97.000 kasus dikonfirmasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara sekitar 52.000 pasien yang tertular virus pulih.
WHO, yang menyatakan wabah sebagai darurat kesehatan internasional, baru-baru ini memperbarui tingkat risiko global menjadi "sangat tinggi".
KEYWORD :Perbatasan Israel Virus Corona