Sabtu, 23/11/2024 14:51 WIB

Di Indramayu, Netty Prasetiyani Sosialisasikan Pentingnya Ketahanan Keluarga

“Silaturahmi ini penting untuk dilakukan mengingat tokoh perempuan yang hadir ini merupakan orang yang concern dalam pendampingan masyarakat, terutama ketahanan keluarga,

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Hj. Netty Prasetiyani bersilaturahmi dengan para tokoh perempuan Indramayu di Rumah Makan Sekar Wangi.

Dalam silaturahmi itu, Netty menyerap aspirasi dari para tokoh perempuan Indramayu terutama terkait dengan keluarga, kesehatan, dan pembangunan.

“Silaturahmi ini penting untuk dilakukan mengingat tokoh perempuan yang hadir ini merupakan orang yang concern dalam pendampingan masyarakat, terutama ketahanan keluarga," ujar Netty melalui pesan tertulis yang diterima Jurnas.com, Minggu (08/03/2020).

Pada kesempatan itu, Netty juga menyoroti peristiwa pembunuhan yang dilakukan NF, remaja perempuan yang masih berusia 15 tahun lantaran tega menghabisi nyawa seorang anak perempuan berusia 6 tahun.

Diketahui, pelaku mengaku terinspirasi oleh film horor yang ditontonnya dan merasa puas setelah melakukan tindakan keji tersebut. Kemudian menyerahkan diri ke polisi esok harinya. Pelaku diketahui sebagai sosok yang cerdas dan gemar menuangkan ide dan perasaan dalam gambar dan tulisan.

"Apalagi beberapa hari terakhir, kita digegerkan oleh peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seorang remaja perempuan berusia 15 tahun kepada seorang anak berusia 5 tahun. Benar-benar memilukan," kata dia.

Atas peristiwa itu, dia mengajak para tokoh perempuan di Indonesia, khususnya kalangan ibu- ibu, untuk lebih mengawasi anak - anaknya.

“Kejadian ini kembali menjadi alarm bagi kita semua, terlebih keluarga. Anomali yang terjadi di masyarakat, muara awalnya pasti dari keluarga. Pengawasan orang tua dan pengasuhan keluarga menjadi penting. Tokoh perempuan Indramayu harus mengaktivasi masyarakat agar dapat mendeteksi permasalahan anak dan keluarga sejak dini sehingga kejahatan dapat dicegah”, tambah Netty.

Menurut Legislator asal Cirebon dan Indramayu itu, Ketahanan keluarga merupakan pondasi ketahanan nasional yang harus kokoh, agar dapat menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan ganggguan yang dapat terjadi. Baik itu berasal dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga. Perlu kolaborasi yang baik tidak hanya masyarakat dan pemerintah, tapi juga di dalam keluarga juga.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Indramayu, Tauhid, M.Si mengatakan bahwa keluarga merupakan pondasi dari sebuah negara. Jadi, apabila pondasi keluarganya rapuh, maka bangsa ini pun gampang runtuh.

“Keluarga kan pondasi sebuah Negara, kalau rapuh pondasinya maka akan runtuh bangunannya. Ketahanan keluarga ini tidak hanya menjadi tangggung jawab istri atau ibu saja. Butuh peran dan kontribusi yang sama besarnya dari para suami atau ayah. Sinergi yang baik antara suami dan istri atau ayah dan ibu atau orang tua dan anak-anak, maka ketahanan keluarga dapat terwujud," katanya.

Untuk itu, Lanjut Tauhid, Ketahanan keluarga, harus diperkuat dengan kehadiran Negara di dalamnya. Misalnya paradigma pembangunan berbasis keluarga.

Selain itu, kehadiran Negara juga dengan membuat produk hukum sebagai dasar dalam pembangunan ketahanan keluarga, yaitu Rancangan Undang-Undang Ketahanan Keluarga yang sedang dalam pembahasan DPR.

Sementara itu, lanjut Netty, Filosofis lahirnya Rancangan Undang-Undang Ketahanan Keluarga ini yakni keluarga adalah institusi sentral dan agung yang harus mendapatkan perlindungan dan fasilitas dari Negara.

"Tanggung jawab Negara ini menjamin keluarga untuk tumbuh dan berkembang secara optimal dengan segenap potensinya. Jadi, Negara  tidak bisa tinggal diam," kata Netty.

Indramayu sebagai salah satu kabupaten terluas di Jawa Barat dan kaya akan potensi. Seperti padi, mangga, ikan, garam, minyak bumi, pariwisata dan lainnya. Potensi ini seharusnya dapat menjadi daya ungkit pembangunan di Indramayu.

“Penduduk Indramayu pada tahun 2020 diproyeksikan berjumlah 1.737.624 jiwa yang tinggal di 318 desa dan kelurahan. Namun, jumlah penduduk miskin di Indramayu tercatat 13,67% dari populasi tahun 2017. Angka Partisipasi Murni di Indramayu juga harus ditingkatkan.

Kemudian, Indramayu termasuk salah satu kabupaten pengirim Pekerja Migran Indonesia di Jawa Barat. Padahal, potensi pembangunan fisik dan manusia di Indramayu sangat luar biasa. Perlu kerja besar dan bersama-sama.

"Saya berharap dengan penguatan fungsi keluarga dan adanya Rancangan Undang-Undang Ketahanan Keluarga ini dapat mengakselerasi pembangunan keluarga dan pembangunan Indramayu secara keseluruhan," kata Netty.

KEYWORD :

Netty prasetiyani DPR Ketahanan Keluarga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :