Rudal Korea Utara (Foto: People Daily)
Seoul, Jurnas.com - Korea Utara (Korut) dilaporkan telah meluncurkan sejumlah proyektil jarak pendek ke arah laut pada Senin (9/3) sebagai bagian dari latihan menembak, seminggu setelah uji coba rudal sebelumnya.
Menurut Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan (JCS), proyektil-proyektil itu termasuk dari sistem roket multi-peluncuran (MLRS), terbang hingga 200 km (124 mil) dan mencapai ketinggian 50 km.
Rudal tersebut diluncurkan dari kota pesisir timur Sondok, lokasi lapangan terbang militer Korut, sekaligus tempat uji coba rudal nuklir tahun lalu.
JCS mengatakan, tes terbaru tampaknya menjadi bagian dari latihan menembak yang telah berlangsung sejak akhir bulan lalu, dan telah diawasi oleh pemimpin Korut Kim Jong Un. Dan setelah sempat terhenti selama tiga bulan, Pyongyang tampaknya kembali menguji MLR pada 2 Maret lalu.
Penasihat keamanan nasional Korea Selatan, Chung Eui-yong, mengadakan konferensi video dengan menteri pertahanan dan kepala intelijen untuk menganalisis tes terbaru Korea Utara dan niatnya.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
"Para menteri sekali lagi menunjukkan bahwa latihan menembak yang berkelanjutan tidak membantu upaya membangun perdamaian abadi di semenanjung Korea," kata Gedung Biru dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.
Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono menyebut proyektil itu tampaknya merupakan rudal balistik, dan tidak jatuh ke dalam zona ekonomi eksklusif Jepang, meskipun pemerintah sedang memeriksa rincian tentang peluncuran itu.
Pejabat Amerika Serikat (AS) yang berbicara dengan syarat anonim mengungkapkan bahwa Korut telah menembakkan setidaknya tiga proyektil ke arah laut timur, dan analisis terperinci sedang dilakukan.
Sementara Kementerian Luar Negeri China menyerukan semua pihak untuk menggunakan dialog dan menunjukkan fleksibilitas, mengatakan situasi saat ini kompleks dan sensitif.
"Kami juga mendesak para pihak untuk melakukan upaya positif untuk menenangkan situasi agar perundingan berlanjut, dan untuk mewujudkan denuklirisasi dan perdamaian abadi di kawasan ini dan semenanjung," ujar juru bicara Kemlu China, Geng Shuang.
Baru-baru ini, Inggris, Jerman, Prancis, Estonia dan Belgia mengangkat isu uji coba rudal Korut di Dewan Keamanan PBB, dan menyebut Pyongyang telah melakukan tindakan provokatif yang melanggar resolusi PBB.
KEYWORD :Korea Utara Nuklir Korut Korsel