Sabtu, 23/11/2024 11:53 WIB

Hamas Kutuk Tindakan Represif Arab Saudi terhadap Warga Palestina

Ia menambahkan bahwa negara-negara Arab harus memperkuat perjuangan Palestina, bukan melemahkan perlawanannya dengan menahan mereka.

Seorang anak lelaki Palestina duduk di kursi dengan bendera kebangsaannya menyaksikan pihak berwenang Israel menghancurkan bangunan sekolah di desa Yatta, selatan kota Hebron, Tepi Barat. (Foto/ AFP). (Foto/ AFP)

Yerusalem, Jurnas.com - Juru bicara Hamas, Hazim Qassim mengutuk berlanjutnya penahanan dan penuntutan tokoh-tokoh Palestina di Arab Saudi atas dukungan mereka terhadap gerakan perlawanan Palestina.

"Tugas nasional dan pan-Arabisme menuntut penghormatan kepada orang-orang itu dan tidak mengadili mereka dengan cara ini," kata Qassim  kepada televisi berbahasa Arab, Lebanon al-Mayadeen pada Minggu (8/3).

Ia menambahkan bahwa negara-negara Arab harus memperkuat perjuangan Palestina, bukan melemahkan perlawanannya dengan menahan mereka.

Qassim mengatakan, Hamas sudah menghubungi berbagai pihak untuk menjamin pembebasan tahanan Palestina di kerajaan itu, menyatakan harapan bahwa pemerintah Saudi akan menanggapi upaya-upaya itu dan membebaskan para tahanan.

Pernyataannya itu disampaikan ketika pengadilan Saudi pada Minggu (8/3) mengadakan sidang pertama 68 tahanan Palestina dan Yordania. Menurut al-Mayadeen, para tahanan dituduh mendukung terorisme dan membiayainya dan milik entitas teroris kriminal.

Pejabat senior Hamas Muhammad al-Khudari dan putranya Hani, yang ditangkap April lalu, termasuk di antara mereka yang diadili pada Minggu tersebut.

Al-Khudari mewakili Hamas di Arab Saudi antara pertengahan 1990-an dan 2003. Dia telah memegang posisi penting lainnya dalam gerakan perlawanan Palestina juga.

Tindakan represif Arab Saudi terhadap gerakan perlawanan Palestina serta mereka yang berusaha mengumpulkan sumbangan untuk orang-orang yang tinggal di Jalur Gaza yang diblokade Israel datang ketika kerajaan dan Israel diyakini berencana mempublikasikan ikatan rahasia mereka.

Bulan lalu, pemerintah Arab Saudi meluncurkan kampanye baru penangkapan sewenang-wenang terhadap ekspatriat Palestina dengan tuduhan mendukung Hamas.

The Prisoners of Conscience, sebuah organisasi non-pemerintah yang mengadvokasi hak asasi manusia di Arab Saudi, mengumumkan pada 12 Februari, kerajaan sudah menahan sejumlah warga Palestina, termasuk kerabat atau anak-anak dari mereka yang dipenjara April lalu karena alasan yang sama.

Selama dua tahun terakhir, pemerintah Saudi telah mendeportasi lebih dari 100 warga Palestina dari kerajaan tersebut, sebagian besar dengan tuduhan mendukung Hamas secara finansial, politik, atau melalui situs jejaring sosial.

KEYWORD :

Tindakan Represif Arab Saudi Warga Palestina Timur Tengah Hazim Qassim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :