Seorang pria membeli masker di sebuah toko obat setelah wabah virus corona baru dan penutupan kota, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, pada 29 Januari 2020. (Foto: Reuters)
Amman, Jurnas.com - Pemerintah Yordania menutup perbatasan dengan Israel dan Tepi Barat yang diduduki Israel dan pelabuhannya untuk pengiriman dari Mesir serta melarang lalu lintas penumpang darat dari Irak untuk melindungi kerajaan dari virus corona.
Kementerian Kesehatan Yordania, Saad Jaber mengatakan, pemerintah juga melarang perjalanan ke Lebanon dan Suriah dan mulai Senin (9/3) akan melarang masuknya wisatawan dari Prancis, Jerman dan Spanyol.
Jordan mengumumkan awal bulan ini, seorang pria yang tiba dalam penerbangan dari Italia dinyatakan positif terkena virus corona. Kasus itu merupakan pertama yang dikonfirmasi di negara itu.
Sejauh ini, otoritas Yordania belum mengumumkan kasus baru.
Jaber mengatakan keputusan yang disetujui kabinet adalah bagian dari langkah darurat yang juga termasuk mengurangi separuh layanan penerbangan ke Mesir dan hanya mengizinkan perjalanan karena alasan darurat.
"Langkah-langkah ini untuk meminimalkan kemungkinan virus masuk dan menyebar," katanya kepada wartawan.
Hanya lalu lintas komersial darat yang diizinkan dari perbatasan utara Yordania dengan Suriah dan ke timur dengan Irak melalui persimpangan Karameh.
Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki
Langkah itu akan memengaruhi aliran harian ribuan orang dari wilayah Palestina yang diduduki yang memiliki ikatan keluarga dekat dengan Yordania.
Bukan hanya itu, tapi juga akan berdampak pada puluhan ribu pekerja Mesir yang terdiri dari tenaga kerja asing terbesar Jordan, menyeberang setiap hari melalui laut dari wilayah Sinai Mesir. (Arab News)
KEYWORD :Pemerintah Yordania Timur Tengah Wisatawan Eropa