Jum'at, 27/12/2024 06:01 WIB

Erdogan Cibir Perlakuan Yunani ke Migran seperti Nazi

Erdogan juga menegaskan tidak akan ada perubahan pada kebijakan pemerintahnya, yang mengizinkan para migran menyeberang ke Eropa.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP)

Ankara, Jurnas.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencibir perlakuan buruk Yunani terhadap para migran di perbatasan kedua negara seperti rezim Nazi.

Dalam pidato mingguannya di depan legislator partai berkuasa, Erdogan juga menegaskan tidak akan ada perubahan pada kebijakan pemerintahnya, yang mengizinkan para migran menyeberang ke Eropa.

Kebijakan ini berlaku sampai Uni Eropa memenuhi kewajiban yang ditetapkan dalam kesepakatan Turki-UE 2016, yang membantu membendung krisis migran.

Ribuan migran berkumpul di perbatasan Turki dan Yunani, setelah pemerintah Turki mengatakan bulan lalu bahwa mereka tidak akan lagi mencoba menahan migran di wilayahnya.

Untuk mencegah penyeberangan, Athena mengerahkan polisi anti huru hara dan penjaga perbatasan yang dalam banyak kasus menggunakan gas air mata, granat kilat, dan meriam air.

Sejumlah bentrokan meletus antara para migran dan pasukan Yunani. Yunani mengatakan bahwa pasukan keamanan Turki menembakkan gas air mata dari sisi lain perbatasan ke petugas Yunani.

Erdogan mengklaim tindakan Yunani telah mengakibatkan empat migran tewas, dan sekitar 1.000 orang terluka. Yunani membantah tuduhan penganiayaan tersebut.

"Tidak ada perbedaan dengan apa yang dilakukan Nazi dan gambar-gambar dari perbatasan dengan Yunani," kata Erdogan dilansir dari Associated Press pada Rabu (11/3).

"Melepaskan senjata, menembakkan gas air mata, dan menggunakan air mendidih pada orang-orang tak berdosa yang satu-satunya tujuannya adalah untuk menyelamatkan hidup mereka dan membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka, adalah biadab dalam arti sebenarnya," lanjut dia.

Di bawah perjanjian 2016, Uni Eropa menawarkan bantuan kepada Turki hingga 6 miliar euro (US$6,7 miliar) untuk menjadi rumah bagi para pengungsi Suriah, keanggotaan UE yang dilacak dengan cepat, serta revisi perjanjian Serikat Pabean.

"Kami akan melanjutkan tindakan saat ini di perbatasan kami sampai semua harapan kami terpenuhi secara konkret," tegas Erdogan.

KEYWORD :

Presiden Turki Recep Tayyi[ Erdogan Yunani Perbatasan Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :