Pangeran Harry dan Meghan Markle (foto: Hollywood Life)
London, Jurnas.com - Dua youtuber Rusia, Vladimir Kuznetsov dan Alexei Stolyarov mengaku berhasil mengerjai (prank) keluarga kerajaan Inggris, Pangeran Harry, melalui sebuah sambungan telepon.
Kendati Istana Buckingham belum memverifikasi klaim tersebut, dalam videonya, dua youtuber itu mengatakan bahwa Pangeran Harry malah curhat soal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan keputusannya meninggalkan kerajaan Inggris.
Dan untuk memuluskan aksinya, keduanya berpura-pura menjadi juru kampanye iklim asal Swedia, Greta Thunberg, menurut laporan surat kabar The Sun pada Rabu (11/3).
"Sayangnya dunia dipimpin oleh beberapa orang yang sangat sakit," kata Harry dalam rekaman suara yang diunggah ke YouTube.
"Saya tidak keberatan mengatakan ini kepada kalian, saya pikir hanya fakta bahwa Donald Trump mendorong industri batubara begitu besar di Amerika, dia memiliki darah di tangannya," lanjut dia.
Berbicara tentang bagaimana perubahan dapat dilakukan dengan cepat, dia berkata, "Jika Donald Trump dapat menjadi Presiden Amerika Serikat, maka apa pun mungkin terjadi, kan?"
Ketika bicara soal kepergiannya dan Meghan Markle dari Inggris, Sun melaporkan bahwa Harry mengatakan, "keputusan ini jelas bukan keputusan yang mudah, tetapi itu adalah keputusan yang tepat untuk keluarga kami, keputusan yang tepat untuk dapat melindungi putra saya."
Sejak Raja Charles Naik Takhta, Pangeran Harry dan Meghan Markle tak Diundang ke Trooping the Color
"Saya pikir itu jauh lebih baik (dari pada kehidupan kerajaan). Anda lupa, saya berada di militer selama 10 tahun sehingga saya lebih normal dari pada keluarga saya ingin percaya," kutip surat kabar tersebut.
KEYWORD :Youtuber Rusia Pangeran Harry Kerajaan Inggris