Pembukaan Rakerda I DPD PDIP Sulsel
Makassar, Jurnas.com - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah teringat saat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan namanya menjadi calon yang diusung PDIP pada Pilkada Serentak 2018 silam.
Mantan bupati Bantaeng ini mengaku terharu karena namanya diumumkan pertama kali sebagai calon yang diusung PDIP, dan yang mengumumkannya adalah pucuk pimpinan tertinggi di partai berlambang banteng moncong putih itu.
Karena itu, Nurdin berjanji tidak akan mengecewakan putri Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno tersebut.
"Saya jujur masih merasa terharu di usungan PDIP pada Pilgub 2018, saya yang pertama diumumkan Bu Mega. Itu secara langsung beliau, maka saya tidak ingin kecewakan beliau," kata Nurdin saat memberikan sambutan dalam Rakerda I DPP PDIP Sulawesi Selatan, di Makassar, Kamis (12/3).
Rakerda itu dibuka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dihadiri Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan, Kesehatan dan Anak, Sri Rahayu, Ketua DPD PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri.
Hadir pula anggota DPR dari Fraksi PDIP Sofyan Tan, Syamsu Niang, Sarce Bandaso Tandiasik, Komaruddin Watubun, I Nyoman Parta, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel, Rudy Pieter Goni, bupati dan wakil bupati, serta cabup dan cawabup, dan pengurus PDIP se-Sulsel.
Nurdin mengatakan sebagai wujud komitmennya, ia selalu hadir dalam setiap acara yang digelar PDIP. Bahkan, ia mempersilakan bertanya langsung kepada Ridwan Andi.
"Hari ini saya kira, tanya ketua DPD PDIP (Sulsel), belum ada acara PDIP saya tidak hadir. Komitmen saya, saya tunaikan," ungkap Nurdin.
Lantas, Nurdin pun berpesan kepada para calon bupati di Sulsel untuk menegakkan komitmen bersama.
"Pesan kepada cabup yang diusung, itu komitmen yang harus dijaga bersama. Saya kira hari ini baju saya juga sudah merah," kata Nurdin disambut tepuk tangan hadirin di ruangan itu.
Sebab, Nurdin menegaskan bahwa langkah menjadi kepala daerah, tidak terputus ketika partai memberikan dukungan dan usungan saja. Komitmen maupun hubungan itu bukan sekadar ketika hendak mencari dukungan saja.
"Karena begini, langkah kita (kepala daerah) semua, tidak bisa kita dianggap ketika sudah diusung, (lalu), selesai. Kita ini tidak seperti membeli tiket pesawat. Sampa kapanpun, apa pun yang terjadi pada diri kita membawa nama besar partai. Walau beda partai, itu adalah dukungan. Tentu harus dijaga besama," katanya.
Dalam kesempatan itu, Nurdin juga menyinggung rencana pelaksaan Pilkada Serentak 2020 di 11 kabupaten dan satu kota di Sulsel.
"Kami berharap tidak repot semua. Kita ingin damai. Stigma Sulsel zona hijau dipertahankan. Jangan ada stigma Sulsel keras," katanya.
KEYWORD :Nurdin Abdullah Pilkada Serentak 2020