Sabtu, 23/11/2024 23:37 WIB

Pemerintah Yaman Hentikan Penerbangan dan Tutup Sekolah

Fasilitas kesehatan di seluruh negara yang dilanda perang belum mencatat kasus virus corona, dan semua kedatangan melalui udara, darat dan pelabuhan diperiksa dengan ketat.

Wakil Perdana Menteri Yaman untuk Pembangunan dan Urusan Ekonomi Hussein Makbouli mengadakan konferensi pers untuk mengatasi wabah coronavirus (COVID-19), di Sanaa pada 14 Maret 2020. (Foto: AFP)

Al-Mukalla, Jurnas.com -  Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional membatalkan penerbangan ke dan dari bandara negara itu selama dua minggu, dan memerintahkan penutupan sekolah selama satu minggu, untuk mencegah penyebaran virus corona.

Keputusan ini dibuat oleh Kabinet Yaman selama pertemuan di Riyadh pada Sabtu (14/3). Penerbangan bantuan kemanusiaan masih dikecualikan dari larangan tersebut.

Menteri Kesehatan Yaman, Nasir Baoum mengatakan fasilitas kesehatan di seluruh negara yang dilanda perang belum mencatat kasus virus corona, dan semua kedatangan melalui udara, darat dan pelabuhan diperiksa dengan ketat.

Di Aden, pejabat kesehatan menyetujui rencana untuk mendirikan karantina untuk pasien corona di rumah sakit Al-Amel setelah warga memprotes pendirian karantina di rumah sakit Al-Sadaka karena takut akan merebaknya wabah di daerah padat penduduk di kota pelabuhan.

Di Hadramout, pejabat kesehatan mengatakan tim darurat di provinsi itu belum mencatat kematian pasien yang tidak biasa di unit perawatan intensif setempat.

"Sampai sekarang, bahkan tidak ada dugaan kasus coronavirus," kata kepala kantor Departemen Kesehatan di Hadramout, Riyadh Al-Jariri, kepada Arab News, Minggu (15/3).

"Mengapa kita menyembunyikan informasi tentang kasus baru?" Tidak adanya kasus virus corona di Yaman karena negara itu telah dikunci sejak awal perang," katanya, membantah desas-desus bahwa beberapa kasus terdeteksi di Hadramout.

Di provinsi yang dikuasai Houthi, tempat sebagian besar penduduk negara itu tinggal, milisi yang didukung Iran menghentikan penerbangan PBB dari dan ke Sanaa dan sekolah-sekolah tertutup.

Tetapi di jalan-jalan Al-Mukalla, ibukota Hadramout, beberap orang menyatakan skeptis tentang laporan resmi bahwa negara itu bebas dari virus corona. "Saya tidak mempercayai mereka," kata guru bahasa Inggris Abdullah Saleh kepada Arab News.

"Tidak mungkin mereka tidak dapat merekam kasus yang dicurigai. Kami belum pernah melihat mereka menguji pertemuan besar di dalam kota," sambungnya.

Di jalan-jalan, kehidupan sebagian besar tidak terganggu oleh tindakan pencegahan pemerintah saat pertemuan besar masih berlangsung di seluruh negeri.

Pada Sabtu malam, ratusan penggemar sepak bola berkeliaran di jalanan Al-Mukalla membunyikan klakson mobil, bermain musik dan menyalakan kembang api mengikuti turnamen sepak bola setempat. Masjid, mal, dan toko ramai dikunjungi orang.

"Saya tidak bisa berhenti bekerja. Saya akan dibebani dengan hutang jika saya tinggal di rumah," kata Abdullah, seorang penjual ikan setengah baya. "Virus ini akan menghadapi nasib penyakit lain yang mati sebelum menyebar di Yaman. Tuhan akan melindungi kita."

KEYWORD :

Virus Corona Pemerintah Yaman Penerbangan Dihentikan Sekolah Ditutup




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :