Seorang medis memeriksa suhu pengemudi di pintu masuk ke kota Abadan di selatan. (Foto: Mohammad Hassan Hayavi)
Teheran, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan Iran mengatakan negara itu sudah melakukan skrining terhadap lebih dari 10 juta orang untuk gejala-gejala virus coeona baru di tengah upaya meredam wabah tersebut.
Berbicara pada Minggu (15/3), Wakil Menteri Kesehatan Iran, Alireza Raeisi mengatakan skrining telah dilakukan selama empat hari. "6,5 juta orang disaring di pusat-pusat kesehatan, dan 3,7 juta lainnya melalui platform online," katanya.
Raeisi mengatakan, secara keseluruhan, 900 orang dirawat di rumah sakit di antara mereka yang dinyatakan positif virus yang baru-baru ini disebut COVID-19.
Ia memperingatkan bahwa mengunjungi rumah sakit meningkatkan risiko infeksi hingga 40%, menyarankan orang untuk mendaftarkan gejala mereka melalui layanan online.
"Orang-orang yang berpotensi membutuhkan rawat inap akan diberikan instruksi yang relevan oleh para ahli kementerian yang akan memanggil mereka," tambahnya.
Pejabat itu juga memuji partisipasi tinggi dalam program penapisan di Gilan utara, yang menampung sejumlah besar kasus virus, dengan mengatakan sekitar 76% populasi provinsi itu sudah diskrining.
Raeisi menyebut proyek itu cara yang paling murah dan paling mudah untuk memutus rantai infeksi. Ia juga menyarankan masyarakat untuk tetap di rumah, mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Virus baru, penyakit pernapasan yang dikenal sebagai COVID-19, muncul di pusat kota Wuhan di Provinsi Hubei, Cina akhir tahun lalu. Ini telah membunuh hampir 5.800 orang di seluruh dunia, dan menginfeksi lebih dari 153.000 lainnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Di Iran, 14.991 orang telah terinfeksi, 4.996 telah pulih, dan 853 telah kehilangan nyawa mereka karena infeksi pada Senin (16/3). (Press TV)
KEYWORD :Virus Corona Corona Iran Pendemi Global