Menteri Luar Negeri Iran Mohmmad Javad Zarif mengenakan masker sebagai sarana perlindungan terhadap virus cornona , selama pertemuan kabinet di ibukota Teheran pada 11 Maret 2020. (Foto: Kepresidenan Iran)
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif sudah meminta London dan Uni Eropa untuk menentang sanksi anti-Iran Washington di tengah pecahnya virus corona baru.
Dalam percakapan telepon Senin (16/3) dengan timpalannya dari Inggris, Dominic Raab, Zarif mengecam sanksi ilegal dan sepihak Amerika Serikat (AS) terhadap Iran sebagai hambatan untuk pertempuran dengan pandemi global.
Ia meminta Inggris untuk menentang sanksi kejam AS terhadap negara Iran dalam keadaan seperti itu, baik berdasarkan komitmen London di bawah JCPOA dan untuk pertimbangan manusia.
Zarif juga memuji Uni Eropa dan tiga pihak Uni Eropa untuk JCPOA - Inggris, Prancis dan Jerman - karena mengirim bantuan ke Iran untuk perang melawan coronavirus.
Percakapan telepon itu terjadi tak lama setelah duta besar Iran untuk Inggris, Hamid Baeidinejad mengumumkan bahwa Inggris sudah setuju untuk membayar hutang sebesar £400 juta ditambah bunganya kepada Iran.
"Proses hukum dari kasus yang sudah berlangsung lama ini, yang telah berlangsung selama lebih dari 50 tahun, hampir berakhir," kata Hamid Baeidinejad dalam wawancara dengan surat kabar Iran Etemad.
"Pengadilan telah memerintahkan pemerintah Inggris untuk membayar utang Iran plus bunga, dan ini tidak dapat diubah. Pada saat yang sama, para pengacara yang menentang sudah mencoba menggunakan setiap kesempatan hukum untuk menunda pelaksanaan praktis keputusan pengadilan," tambahnya.
Sebelumnya, Zarif juga menyinggung soal masalah sanksi AS dalam percakapan telepon terpisah dengan menteri luar negeri Kroasia, presiden bergilir Uni Eropa.
Dalam pembicaraan teleponnya dengan timpalannya dari Kroasia, Gordan Grlic-Radman, Zarif menekankan bahwa Uni Eropa tidak boleh mematuhi sanksi AS secara unilateral dan tidak sah.
Ia mengatakan, Uni Eropa harus melakukan ini tidak hanya sebagai kewajiban JCPOA, tetapi juga untuk mencegah kematian orang-orang Iran yang tidak bersalah karena sanksi AS yang kejam.
Kemudian, Gordan Grlic-Radman menyatakan, solidaritas dengan pemerintah dan bangsa Iran dalam perjuangan mereka melawan epidemi, dan menawarkan belasungkawa kepada keluarga para korban.
Terpukul oleh sanksi AS, Iran telah berusaha menahan penyebaran virus corona yang cepat yang sejauh ini telah menginfeksi sekitar 14.000 orang dan membunuh 853 hingga Senin.
Virus ini telah menginfeksi lebih dari 150.000 orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 5.800. Lebih dari 70.000 orang di seluruh dunia telah pulih setelah terinfeksi. (Press TV)
KEYWORD :Sanksi Amerika Serikat Virus Corona Uni Eropa Mohammad Javad Zarif